REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU), Arief Budiman, menjelaskan alasan pertemuannya dengan sembilan sekretaris jenderal (sekjen) parpol koalisi pendukung Joko Widodo (Jokowi) yang dilakukan secara tertutup. Menurut Arief, pertemuan dengan sembilan sekjen tidak membicarakan hal rahasia.
"Kalau pertemuan itu tertutup karena ruangannya terbatas. Kalau kamu masuk semua kan tidak cukup. Di ruangan itu bukan hanya satu dua orang, karena komisioner yang hadir hari itu ikut pertemuan. Kami tidak ada membicarakan sesuatu yang rahasia," ujar Arief kepada wartawan di Kantor KPU, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (8/8).
Menurut Arief, yang dibahas dengan sembilan sekjen parpol adalah teknis pendaftaran capres-cawapres beserta alur pendaftarannya. "Hanya soal teknis semacam itu saja," ungkap Arief.
Arief menegaskan bahwa KPU tetap bisa melakukan pertemuan dengan siapapun. Pihak-pihak lain yang ingin melakukan konsultasi dengan KPU tentang tahapan pemilu, PKPU maupun tata cara pendaftaran capres-cawapres akan diterima dengan terbuka.
Terpisah, komisioner KPU, Ilham Saputra, mengatakan jika pihak-pihak lain boleh datang berkonsultasi tentang pendaftaran capres-cawapres. Pertemuan saat konsultasi itu bisa juga digelar secara tertutup.
"Kami hanya melakukan pembicaraan soal teknis, maka dilakukan secara tertutup. Kalau ada pihak lain yang datang berkonsultasi ke KPU, diperbolehkan dan nanti juga bisa dilakukan sebagaimana pertemuan pada Selasa (7/8) kemarin," tegas Ilham.
Sebelumnya, sebanyak sembilan orang sekjen parpol koalisi pendukung Jokowi mengadakan pertemuan tertutup dengan KPU pada Selasa siang. Kedatangan sembilan sekjen ini sekaligus untuk memastikan teknis pendaftaran capres-cawapres Pemilu 2019.
Sembilan sekjen tersebut yakni Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, Sekjen Golkar Lodewijk Frederick, Sekjen NasDem Johnny G Plate, Sekjen PPP Arsul Sani, Sekjen Hanura Herry Lontung Siregar, Sekjen PKPI Verry Surya Hendrawan, Sekjen PSI Raja Juli Antoni, Sekjen, Sekjen Perindo Ahmad Rofiq dan Sekjen PKB, Abdul Kadir Karding.
Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto, mengatakan kedatangan sembilan orang sekjen pada Selasa bertujuan memastikan teknis administrasi pendaftaran capres-cawapres. "Kami datang untuk memastikan teknis administrasi untuk rencana pendaftaran capres-cawapres. Kami lihat KPU sudah siap menerima pendaftaran, dari karpet yang disediakan saja sudah dipilih yang warnanya netral, bukan warna bendera parpol. Artinya KPU siap dan memikirkan suasana kebatinan parpol-parpol peserta Pemilu," jelasnya.
Dia melanjutkan, selain membahas soal teknis pendaftaran, sembilan orang sekjen juga menyampaikan informasi tentang pendaftaran Jokowi sebagai capres. "Kami pastikan kami akan beri informasi dari awal, sebab walau bagaimanapun kami sudah sepakat usung Pak Jokowi. Cawapresnya siapa nanti ditunggu ya. Kami setelah ini akan lakukan dialog secara tertutup denhan KPU. Aspek pendaftaran kan harus dihitung dengan baik. Nanti akan ada penjelasan resmi dari kami setelah pertemuan dengan KPU," tegas Hasto.