REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) memutuskan untuk mengirimkan tim relawan ke Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Pengiriman tim relawan tersebut untuk membantu korban bencana gempa lombok yang terjadi pada Ahad (29/7) dengan kekuatan 6,4 Skala Richter, disusul dengan gempa kedua dengan kekuatan yang lebih besar 7 Skala Richter pada 5 Agustus 2018.
Selain itu, tim relawan UMY tersebut juga akan menggantikan tim KKN Generasi Indonesia Mengabdi (Ganesia) yang sebelumnya telah berada di Lombok Timur sejak satu bulan yang lalu. Rektor UMY, Gunawan Budiyanto mengatakan bahwa keputusan untuk menarik dan menggantikan tim KKN Genesia dengan tim relawan, karena sejatinya memang tim KKN tersebut bukan dipersiapkan untuk recovery jika terjadi bencana di lokasi KKN.
Selain itu, pertimbangan ini disebabkan oleh kondisi fisik mereka yang mulai lelah karena sudah mengalami dua kali gempa dan membantu korban gempa dari gempa pertama dan kedua. "Mahasiswa KKN UMY yang ditempatkan di Lombok Timur sudah tiga minggu, dan ada gempa pertama yang terjadi. Kemudian mereka kami libatkan untuk membantu evakuasi korban. Namun ternyata pada tanggal 5 Agustus kemarin ada gempa lagi yang lebih besar. Jadi kondisi mereka sudah lelah dan perlu kami gantikan dengan tim baru, yakni pasukan khusus recovery. Karena mahasiswa KKN ini memang bukan dipersiapkan untuk recovery bencana," kata Gunawan, Rabu (8/8).
Saat ini, tim KKN Genesia UMY masih berada di Selong, Lombok Timur karena harus dipertemukan terlebih dahulu dengan tim recovery seperti Mapala dan Pramuka UMY untuk koordinasi. Akan tetapi, sembari menunggu kedatangan tim recovery tersebut, tim KKN Genesia masih tetap memberikan bantuan seperti trauma healing kepada masyarakat yang menjadi korban gempa.
"Insyaallah, tim baru akan sampai di Lombok Timur pada hari Kamis (9/8), sehingga hari Jumat (10/8) mahasiswa KKN Genesia bisa kami tarik untuk digantikan oleh tim recovery. Jadi ini memang strategi gawat darurat yang kami terapkan jika terjadi bencana di lokasi mahasiswa KKN," tegas Gunawan.