REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penasehat Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Sudirman Said mendatangi kantor DPP PKS yang berlokasi di Jalan TB Simatupang, Jakarta, Selasa (7/8) malam usai PKS menggelar sidang majelis syuro istimewa. Kepada wartawan, mantan cagub Jawa Tengah tersebut mengaku kedatangannya ke Kantor PKS hanya untuk bersilaturahmi.
"Silaturahmi saja, saya kan silaturahmi dengan Bapak Presiden (PKS), ketemu saja," katanya saat ditemui wartawan.
Ia pun membantah bahwa kedatangannya tersebut dalam rangka membahas koalisi. Menurutnya hal itu menjadi urusan pimpinan partai. Bahkan dirinya juga mengaku tidak bertemu dengan Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Sandiaga Uno yang juga diketahui hadir ke MD Building.
"Nggak, mungkin mereka (Sohibul dan Sandi) sedang ketemu lagi. Tadi saya hanya berdua dengan Pak Presiden (PKS)," ujarnya.
Tidak lama usai Sudirman keluar meninggalkan Kantor DPP PKS, Sandiaga Uno didampingi Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta M Taufik juga ikut ke luar meninggalkan Kantor PKS. Hanya M Taufik yang meladeni pertanyaan wartawan, sedangkan Sandiaga Uno hanya tersenyum sambil masuk ke mobilnya dengan sedikit terburu-buru.
Sebelumnya setelah para awak media menunggu hampir tujuh jam lamanya, PKS akhirnya menyampaikan tiga keputusan hasil musyawarah majelis syuro. Keputusan yang dibacakan oleh Presiden PKS Sohibul Iman tersebut diantaranya sepakat untuk terus memperjuangkan aspirasi masyarakat Indonesia yang menginginkan adanya perubahan kepemimpinan secara demokratis dan konstitusional pada pilpres 2019.
"Kedua kami apresiasi, menyetujui dan mengawal hasil rekomendasi ijtima ulama GNPF Ulama yang menetapkan dua paslon capres dan cawapres 2019-2024," kata Sohibul.
Ketiga, lanjut Sohibul, musyawarah majelis syuro memberikan mandat kepada Dewan Pimpinan Tingkat Pusat (DPTP) yang merupakan badan pekerja majelsi syuro untuk membangun komunikasi poltik dalam rangka pembentukan koalisi bersama mitra koalisi.