Selasa 07 Aug 2018 08:55 WIB

Sekjen PBB Sedih Atas Banyaknya Korban Gempa Lombok

PBB siap mendukung upaya penyelamatan dan pertolongan korban gempa.

TIm SAR mencari korban selamat dari sebuah mesjid di Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, Senin (6/8). Gempa berkekuatan 7 SR menewaskan 91 korban jiwa dan ratusan luka. Ribuan rumah rusak ringan hingga parah.
Foto: Tatan Syuflana/AP
TIm SAR mencari korban selamat dari sebuah mesjid di Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, Senin (6/8). Gempa berkekuatan 7 SR menewaskan 91 korban jiwa dan ratusan luka. Ribuan rumah rusak ringan hingga parah.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres sedih atas banyaknya korban jiwa, cedera dan luasnya kerusakan akibat gempa bumi di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat, Indonesia, kata wakil juru bicara PBB pada Senin (6/8). Di dalam satu pernyataan yang dibacakan oleh Farhan Haq, Wakil Juru Bicara PBB, Guterres menyampaikan belasungkawanya kepada keluarga korban dan kepada rakyat serta Pemerintah Indonesia, dan mendoakan orang cedera agar cepat sembuh.

Ia juga mengatakan PBB siap mendukung upaya pertolongan dan penyelamatan yang sedang berlangsung, jika diperlukan. Gempa bumi dengan kekuatan 7,0 pada Skala Richter pada Ahad (5/8) mengguncang dengan pusat gempa sekitar 18 kilometer di sebelah barat-laut Kabupaten Lombok Timur dan 15 kilometer di bawah tanah. Gempa tersebut telah menewaskan hampir 100 orang dan melukai lebih dari 200 orang lagi.

Guncangan kuat juga dirasakan di Pulau Bali, yang berdekatan dan objek wisata terkenal, dan Provinsi Jawa Timur, kata Badan Meteorologi dan Geofisika Indonesia. Gempa pada Ahad menambah parah keadaan NTB yang baru diguncang gempa lain dengan kekuatan 6,4 pada Skala Richter, yang mengguncang pulau itu pada 29 Juli dan menewaskan 17 orang serta melukai lebih dari 350 orang lagi.

Indonesia rentan terhadap gempa sebab terletak di daerah rentan gempa yang dinamakan Lingkar Api Pasifik.

Masih pada Senin, Presiden Sidang Majelis Umum PBB Miroslav Lajcak mengatakan di akun Twitter bahwa ia mengikuti laporan yang berasal dari Indonesia dengan keprihatinan besar, dan bertambahnya korban jiwa setelah gempa di Lombok, Bali serta pulau lain membuat dia sedih. Ia mengatakan doanya bersama Pemerintah Indonesia serta keluarga korban dan penyintas.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement