Selasa 07 Aug 2018 05:40 WIB

PA 212 Yakin Parpol Koalisi Pendukung Prabowo Solid

PA 212 terus bermusyawarah dengan parpol koalisi Prabowo terkait ijtima' ulama.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Bayu Hermawan
Anggota Tim 11 Alumni 212 - Slamet Maarif
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Anggota Tim 11 Alumni 212 - Slamet Maarif

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Persaudaraan Alumni 212 Slamet Maarif meyakini parpol koalisi pendukung Prabowo Subianto solid menghadapi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 dengan merujuk pada hasil Ijtima GNPF Ulama pekan lalu. Parpol koalisi tentu akan bermusyawarah jika menemukan kebuntuan.

"Kami masih yakin parpol koalisi masih solid dan selalu musyawarah untuk bisa mencari jalan keluar, termasuk dengan kami," katanya kepada Republika.co.id, Senin (6/8).

Parpol koalisi tersebut, yakni Gerindra, PAN, PKS dan Demokrat. Slamet pun enggak berandai-andai jika rekomendasi yang dihasilkan Ijtima GNPF Ulama itu tidak dijalankan. Namun kalaupun rekomendasi tersebut tidak diikuti, ungkap dia, pihaknya akan mengajak parpol koalisi bermusyawarah.

"Masih bisa dimusyawarahkan, baik ulama ataupun kita dengan partai koalisi keumatan," tutur dia.

Pekan lalu forum Ijtima GNPF Ulama sepakat mendukung Prabowo sebagai capres 2019 dan merekomendasikan dua cawapres untuk mendampingi mantan Danjen Kopassus itu. Dua itu adalah Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al-Jufri dan Ustaz Abdul Somad. Slamet berharap parpol koalisi betul-betul memperhatikan hasil forum Ijtima GNPF Ulama.

"Sikap PA 212 jelas sangat mengharap partai koalisi keumatan termasuk PAN untuk bisa memperhatikan dan menerima aspirasi ulama dan umat melalui ijtima ulama yang diadakan GNPF Ulama," katanya

Dari empat parpol koalisi itu, hanya Demokrat yang sudah mantap mendukung Prabowo. Sementara PKS akan mendukung Prabowo bila Salim Segaf dipilih sebagai cawapresnya. Sedangkan PAN, baru akan menentukan arah koalisi setelah melalui rapat kerja nasional (rakernas) yang akan digelar dalam waktu dekat.

Rencananya rakernas PAN digelar pada 6-7 Agusutus ini. Namun agenda itu diundur hingga waktu yang akan ditentukan segera. Berdasarkan rakernas 2017 lalu, nama Zulkifli Hasan sebagai ketua umum partai disepakati untuk didorong maju ke arena Pilpres 2019.

Kendati demikian, belakangan, petinggi PAN mewacanakan adanya nama alternatif untuk diajukan menjadi cawapres pendamping Prabowo. Sekjen PAN Eddy Suparno pada Jumat (3/8) lalu mengakui partainya memang memiliki tokoh alternatif untuk diserahkan kepada Prabowo.

Namun Eddy belum mau membeberkan nama tokoh tersebut atau dari kalangan mana orang itu. Dia hanya menyebut calon alternatif pendamping Prabowo itu merupakan tokoh. "Pokoknya tokoh," kata dia dengan menutup rapat-rapat saat ditanya apakah tokoh itu dari kalangan agamawan, pengusaha, atau profesional.

Anggota Dewan Kehormatan PAN, Dradjat Wibodo, juga mengakui partainya sedang menyiapkan bakal cawapres alternatif untuk Prabowo. Figur alternatf yang akan disodorkan ini sebelumnya pernah mengemuka dalam wacana cawapres Prabowo. "Kita akan menyiapkan cawapres alternatif untuk Pak Prabowo," ujarnya.

Dradjad juga belum bersedia menyebutkan nama figur alternatif ini. Namun, menurut dia, figur ini memiliki integritas, kapabilitas, dan elektabilitas yang baik. "Insya Allah, figur ini akan bisa diterima semua pihak. Mudah-mudahan saja begitu," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement