Selasa 07 Aug 2018 01:18 WIB

Prabowo: Tolong Kasih Kesempatan Saya untuk Musyawarah

Rombongan GNPF Ulama menyambangi kediaman Prabowo.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Teguh Firmansyah
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kanan) berjabat tangan dengan Presiden PKS Sohibul Iman (kiri) saat melakukan pertemuan di DPP PKS, Jakarta, Senin (30/7).
Foto: Antara/Rivan Awal Lingga
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kanan) berjabat tangan dengan Presiden PKS Sohibul Iman (kiri) saat melakukan pertemuan di DPP PKS, Jakarta, Senin (30/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengungkapkan isi pertemuannya dengan rombongan tokoh dan pimpinan Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama yang digelar di kediamannya di Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta, Senin (6/8).

Ia mengatakan pertemuan tersebut merupakan bagian dari proses musyawarah terkait pilpres 2019. Termasuk membahas nama-nama yang dikabarkan telah mengerucut menjadi dua nama bakal cawapres Prabowo.

"Tentunya ini semua berharap ada keputusan. Tapi saya mengatakan, ini proses musyawarah berjalan. Kita terus mencari yang terbaik," kata Prabowo saat ditemui di kediamannya usai pertemuannya dengan tokoh GNPF Ulama.

Prabowo mengaku perlu mendengar dari berbagai kalangan termasuk dengan GNPF Ulama. Ia menghargai rekomendasi ijtima ulama yang menghasilkan tiga nama kandidat capres cawapres yaitu Prabowo, Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al-Jufri, dan penceramah Ustaz Abdul Somad. Kendati demikian dirinya juga tetap harus bermusyarawah dengan partai.

"Saya sampaikan ke kawan-kawan tolong lah kasih kesempatan ke saya untuk musyawarah dan mekanisme politik di Indonesia berjalan. Ini masalahnya kita menghargai semua masukan dari mana-mana," tuturnya.

Baca juga, GNPF Ulama Sambangi Prabowo Soal Ustaz Somad dan Habin Salim.

Senin malam rombongan GNPF Ulama mendatangi kediaman Prabowo. Tokoh GNPF Ulama yang hadir dalam kunjungan tersebut antara lain Ketua Umum GNPF Ulama Yusuf Muhammad Martak, Ketua Panitia Pengarah Ijtima Ulama Abdul Rasyid Abdullah Syafii, Ketua Garda 212 Ansufi Idrus Sambo, dan Sekjen FUI Alkhathath.

Sementara itu Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais dan Ketua DPP PAN Yandri Susanto juga tampak hadir di kediaman mantan Danjen Kopassus tersebut.

Sejumlah Pimpinan Partai Gerindra yang hadir yaitu Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani, Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Sandiaga Uno, anggota Dewan Pembina Partai Gerindra Fuad Bawazir, dan Ketua DPD Partai Gerindra Provinsi DKI Jakarta M. Taufik.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra Ahmad Muzani mengatakan, di dalam pertemuan tersebut para ulama GNPF ingin memastikan hasil ijtima' ulama beberapa waktu lalu dibahas dengan partai calon mitra koalisi.

"Dulu kan kawan-kawan (GNPF) datang ke sini menyampaikan hasil ijtima', kemudian Prabowo bilang perlu waktu untuk bicarakan persoalan ini dengan partai-partai, sekarang kedatangan mereka untuk menanyakan bagaimana hasil pembicaraan dengan partai," kata Muzani ditemui usai pertemuan, di Jalan Kertanegara, Jakarta.

Muzani mengatakan, Prabowo sangat menghargai apa yang sudah dihasilkan oleh ijtima' ulama dengan menghasilkan dua alternatif capres-cawapres yakni Prabowo Salim Segaf dan Prabowo dan Ustaz Abdul Somad. Menurutnya hal itu merupakan sebagai bentuk tanggung jawab ulama dalam menata masa depan bangsa.

"Namun Pak Prabowo masih juga harus berkonsultasi dengan sejumlah partai karena sekali lagi Partai Gerindra harus berkoalisi dengan beberapa partai yang ada," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement