Senin 06 Aug 2018 20:55 WIB

Politik Lewat Makanan ala Parpol Koalisi Pendukung Jokowi

Parpol pendukung Jokowi menyampaikan pesan politik lewat sajian makanan.

Rep: Dian Erika Nugraheny/ Red: Bayu Hermawan
Sekertaris Jenderal  PDIP Hasto Kristiyanto
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Sekertaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sembilan parpol koalisi pendukung Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan pesan politik saat pertemuan kedua para sekretaris jenderal (sekjen) parpol, Senin (6/8) malam. Pesan politik tersebut disampaikan lewat makanan yang disajikan dalam pertemuan.

Hal tersebut disampaikan oleh Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto, ketika menyampaikan keterangan pers sebelum pertemuan dimulai. Menurut Hasto, setidaknya ada lima makanan yang mewakili pesan politik sembilan parpol.

"Kami diajarkan juga politik lewat makanan. Kami sampaikan sejumlah maknanya. Pertama, nasi goreng, artinya supaya dalam masa krusial saat ini kita tidak saling 'menggoreng' dalam berpolitik," ujar Hasto.

Kedua, sate Padang sebagai simbol agar politik menemukan terang. Terang yang dimaksud Hasto adalah 'padang' dalam bahasa Jawa. "Maka kami simbolkan sate Padang, dari Sumatera Barat. Kemudian, supaya koalisi kami lebur jadi satu, ada bubur sebagai simbol bersatu. Bubur ini dari Jawa Barat," tegasnya.

Selanjutnya, Hasto menyebut bakso sebagai lambang dari kesatuan koalisi yang solid dan bulat. "Kemudian ada juga es pisang ijo dari Sumatera Selatan. Sudah kami diskusikan bersama soal makanan-makanan ini. Konsentrasi kami, memang selain Jawa dan Sumatera, juga ada daerah-daerah lain yang menjadi perhatian dalam Pemilu 2019," tambah Hasto.

Lima jenis makanan itu dihidangkan pada pertemuan di Jalan Cemara Nomor 19, Menteng, Jakarta Pusat. Selain diperuntukkan bagi perwakilan sembilan parpol pendukung Jokowi, para awak media juga diperbolehkan menikmati sajian tersebut.

Pada Senin malam, sembilan orang sekjen parpol koalisi pendukung Jokowi mengadakan pertemuan untuk membahas finalisasi tim kampanye, visi-misi dan konsep Nawacita II. Kesembilan orang gersebut yakni Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto, Sekjen Golkar Lodewijk Frederick, Sekjen NasDem Johnny G Plate, Waketum PPP Arwani Thomafi yang mewakili Sekjen PPP Arsul Sani, Sekjen Hanura Herry Lontung Siregar, Sekjen PKPI Verry Surya Hendrawan, Sekjen PSI Raja Juli Antoni, Sekjen PKB Abdul Kadir Karding dan Sekjen Perindo Ahmad Rofiq. Sekjen PPP, Arsul Sani, dikabarkan sedang dalam perjalanan dan akan menyusul dalam pertemuan tersebut.

Baca juga: Sekjen Parpol Koalisi Jokowi akan Bahas Nawacita Jilid II

Sebelumnya, Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily mengatakan, pertemuan para sekretaris jenderal partai politik pengusung Joko Widodo (Jokowi), salah satu pembahasannya adalah merumuskan kembali Nawacita Jilid II yang menjadi platform perjuangan kepemimpinan lima tahun ke depan.

"Pertemuan nanti malam para sekjen itu sebetulnya adalah kelanjutan dari pertemuan dua malam yang lalu. Untuk lebih memperdalam terkait dengan berbagai macam pembahasan-pembahasan, salah satunya merumuskan kembali Nawacita Jilid 2," katanya di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin.

Ace mengatakan Nawacita Jilid II itu merupakan platform perjuangan bagi kepemimpinan Jokowi pada periode yang kedua, berisi capaian-capaian target dari infrastruktur dan berbagai macam masukan yang dimiliki masing-masing partai politik. Menurutnya, Nawacita Jilid II itu termasuk masukan dari Golkar terkait konsep Indonesia Making 4.0 dan visi negara kesejahteraan 2045.

Baca juga: Koalisi Jokowi Ucapkan Belasungkawa untuk Korban Gempa NTB

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement