REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Persaudaraan Alumni (PA) 212 Slamet Maarif berharap, Partai Amanat Nasional (PAN) benar-benar memperhatikan hasil forum ijtima ulama GNPF. Tak cuma PAN, PA 212 juga berharap parpol koalisi pendukung Prabowo Subianto juga mempertimbangkan hasil ijtima tersebut.
"Sikap PA 212 jelas sangat mengharap partai koalisi keumatan, termasuk PAN, untuk bisa memperhatikan dan menerima aspirasi ulama dan umat melalui ijtima ulama yang diadakan GNPF Ulama," katanya melalui pesan elektronik kepada Republika.co.id, Senin (6/8).
PAN dalam waktu dekat akan menggelar rapat kerja nasional (rakernas) untuk membahas arah koalisi menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019. Dari rakernas ini, PAN akan memutuskan arah koalisi pada pilpres yang masa pendaftarannya sudah dimulai sejak 4 Agustus kemarin hingga 10 Agustus nanti.
Rencananya, Rakernas PAN digelar pada 6-7 Agusutus ini. Namun, agenda itu diundur hingga waktu yang akan ditentukan segera. Berdasarkan rakernas 2017 lalu, nama Zulkifli Hasan sebagai ketua umum partai disepakati untuk didorong maju ke arena Pilpres 2019.
Kendati demikian, belakangan petinggi PAN mewacanakan adanya nama alternatif untuk diajukan menjadi cawapres pendamping Prabowo. Sekjen PAN Eddy Suparno pada Jumat (3/8) lalu mengakui partainya memang memiliki tokoh alternatif untuk diserahkan kepada Prabowo.
Namun, Eddy belum mau membeberkan nama tokoh tersebut atau dari kalangan mana orang itu. Dia hanya menyebut calon alternatif pendamping Prabowo itu merupakan tokoh. "Pokoknya tokoh," kata dia dengan menutup rapat-rapat saat ditanya apakah tokoh itu dari kalangan agamawan, pengusaha, atau profesional.
Anggota Dewan Kehormatan PAN, Dradjat Wibodo, juga mengakui partainya sedang menyiapkan bakal cawapres alternatif untuk Prabowo. Figur alternatf yang akan disodorkan ini sebelumnya pernah mengemuka dalam wacana cawapres Prabowo. "Kita akan menyiapkan cawapres alternatif untuk Pak Prabowo," ujarnya.
Dradjad juga belum bersedia menyebutkan nama figur alternatif ini. Namun, menurut dia, figur ini memiliki integritas, kapabiltas, dan elektabiltas yang baik. "Insya Allah, figur ini akan bisa diterima semua pihak. Mudah-mudahan saja begitu," katanya.