Senin 06 Aug 2018 10:02 WIB

Polri Berangkatkan Empat SSK Bantu Penanganan Gempa Lombok

Pasukan yang dikirim berasal dari Korps Brimob.

Rep: Arif Satrio Nugroho/ Red: Muhammad Hafil
Empat Satuan Setara Kompi (SSK) bersama lima tim kesehatan Polri diberangkatkan ke Nusa Tenggara Barat, Senin (6/8). Jumlah total personel yang diberangkatkan 400 personel Korps Brimob dan 60 tim kesehatan.
Foto: Dok Polri
Empat Satuan Setara Kompi (SSK) bersama lima tim kesehatan Polri diberangkatkan ke Nusa Tenggara Barat, Senin (6/8). Jumlah total personel yang diberangkatkan 400 personel Korps Brimob dan 60 tim kesehatan.

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Polri turut menerjunkan pasukannya untuk penanggulangan gempa di Lombok yang terjadi Ahad (5/8) kemarin. Pasukan yang diberangkatkan berasal dari Korps Brigade Mobil (Brimob). Sebanyak empat Satuan Setara Kompi (SSK) Brimob diberangkatkan pada Senin (6/8).

"Polri hari ini memberangkatkan empat SSK Brimob dan lima Tim Kesehatan serta dua helikopter ke Mataram Lombok," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Hubungan Masyarakat Polri Brigadir Jenderal Polisi Mohammad Iqbal, Senin (6/8).

Dengan adanya empat SSK, jumlah pasukan Brimob yang diberangkatkan berjumlah sekitar 400 orang. Dari Korps Brimob Polri berjumlah dua SSK, dari Polda Jawa Timur sebanyak dua SSK.  Satu unit helikopter, kata Iqbal sudah ada di lokasi. Sedangkan personel kesehatan berjumlah 60 orang.

"Akan langsung menuju mataram dulu dan langsung berbagi tugas menuju lombok utara dan timur," kata Iqbal.

Polri juga membawa bantuan makanan, peralatan kesehatan dan obat. Prinsipnya, kata Iqbal, Polri akan memberikan bantuan  maksimal. Polda Nusa Tenggara Barat dan seluruh jajaran sudah berada di lokasi sejak peristiwa gempa terjadi.

"Kami sudah melakukan pertolongan, operasi kemanusiaan apapun sudah dilakukan baik pertolongan kesheatan trus evakuasi terus juga beberapa bantuan makanan semua," ujar Iqbal.

Kepala Bagian Penerangan Satuan Divhumas Polri Komisaris Besar Polisi Yusri Yunus melaporkan, sejauh ini jumlah korban meninggal dalam gempa bumi yang terjadi di Lombok pada Ahad (5/8) sebanyak 82 jiwa. Adapun rinciannya, di Kabupaten Lombok Utara sebanyak 65 jiwa, Lombok Barat sebanyak sembilan jiwa, Mataram sebanyak empat jiwa, Lombok Tengah sebanyak dua jiwa, Lombok Timur sebanyak dua jiwa. Saat ini, korban luka dan meninggal dunia masih terus didata.

Gempa bumi 7 SR yang mengguncang wilayah di Nusa Tenggara Barat pada Ahad (5/8) pukul 18.46 WIB memberikan dampak yang luas. Hingga Senin (6/8) dini hari pukul 02.30 WIB, BPBD Provinsi NTB mencatat 82 orang meninggal dunia akibat gempa, ratusan orang luka-luka, dan ribuan rumah mengalami kerusakan.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan sebagian besar korban meninggal akibat tertimpa bangunan yang roboh. Ia menjelaskan daerah yang terparah adalah Kabupaten Lombok Utara, Lombok Timur, dan Kota Mataram.

Berdasarkan laporan dari BPBD Provinsi NTB, Kabupaten Lombok Utara menjadi wilayah dengan korban jiwa terbanyak, yakni 65 orang. Sisanya, yakni sembilan orang dari Lombok Barat, dua orang Lombok Tengah, empat orang Kota Mataram, dan dua orang Lombok Timur.

Ia memperkirakan jumlah korban bisa terus bertambah. Sebab, ia menerangkan, tim SAR gabungan masih terus melakukan evakuasi dan penyisiran.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement