Senin 06 Aug 2018 05:50 WIB

Soal Seruan, Politikus Nasdem: Itu Pertahanan Diri

'Kalau sekarang agak sedikit menegaskan artinya beliau mulai memberi peringatan.'

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Ratna Puspita
Presiden Joko Widodo menyampaikan sambutan dalam Rapat Umum Relawan Jokowi di Sentul Internasional Convention Center, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (4/8).
Foto: Antara/Arif Firmansyah
Presiden Joko Widodo menyampaikan sambutan dalam Rapat Umum Relawan Jokowi di Sentul Internasional Convention Center, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (4/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPP Partai Nasdem Irma Suryani menyebut tidak ada yang salah dengan pernyataan Presiden Joko Widodo soal seruan kepada relawan untuk berani melawan. Menurut Irma, seruan tersebut memang wajar disampaikan oleh Jokowi dalam konteks pertahanan diri.

"Kalau diajak berantem, ya, harus berani. Itu artinya, ya, kalau dianiaya, ya, harus melawan," ujar Irma saat dihubungi wartawan, Ahad (5/8).

Karena itu, ia menilai berlebihan pihak yang menilai seruan Jokowi tersebut memuat ajakan untuk melakukan kekerasan. Ia menilai hanya pihak yang berupaya mencari cari kesalahan yang memaknai seruan tersebut sebagai ajakan berkelahi. 

Baca Juga:

Irma menambahkan, selama ini Jokowi lebih banyak diam. "Selama ini kan beliau diam, kalau sekarang agak sedikit menegaskan artinya beliau mulai memberi peringatan saja," kata Irma.

Sebelumnya dalam acara bersama relawan, Jokowi meminta para relawannya untuk melakukan kampanye pemilihan presiden 2019 secara damai. Namun, Jokowi sempat meminta relawannya tidak takut apabila mendapat serangan dari lawan politik.

"Jangan bangun permusuhan, jangan membangun ujaran kebencian, jangan membangun fitnah fitnah, tidak usah suka mencela, tidak usah suka menjelekkan orang. Tapi, kalau diajak berantem juga berani," kata Jokowi di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Sabtu (4/8). 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement