REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK BARAT -- Seorang bayi di Dusun Senggigi, Desa Senggigi, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat(NTB), dilaporkan meninggal dunia terkena runtuhan bangunan rumah saat gempa bumi berkekuatan 7 Skala Richter(SR) terjadi pada Ahad malam, pukul 19.46 Wita. Setidaknya 37 orang tewas akibat gempa tersebut.
"Dari laporan anggota kami di lapangan, ada anak bayi yang meninggal di Dusun Senggigi akibat terkena reruntuhan bangunan," kata Kapolsek Senggigi, AKP Arjuna di Senggigi, Ahad (6/8).
Terkait dengan identitas dari anak bayi tersebut, lanjutnya, petugas masih melakukan pendataaan di lapangan. Begitu juga dengan evakuasi jenazahnya, anggota masih belum mendapatkan informasi jelas. Untuk sekarang kita belum bisa mendapatkan informasi lengkapnya. Mungkin besok(Senin) pagi baru bisa, karena menurut informasinya, warga sampai saat ini masih mengungsi ke atas bukit," ujarnya.
Baca juga, BMKG: Gempa 7 SR adalah Gempa Utama.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Pusat telah menyatakan peringatan dini tsunami yang disebabkan gempa bumi 7,0 SR di Lombok Utara, NTB, telah berakhir.
Namun masih banyak warga yang bertahan di luar. Tidak hanya di lapangan terbuka dan areal perbukitan, banyak juga warga yang masih terlihat mengamankan dirinya di pinggiran ruas jalan.
Untuk wilayah Kabupaten Lombok Barat, sepanjang jalan raya dari Kecamatan Meninting, Batu Layar, sampai ke arah Senggigi, gelap gulita. Begitu juga dengan sejumlah tempat penginapan dan hiburan malam terlihat tutup.
Sebelumnya, BMKG mengeluarkan peringatan dini tsunami pascagempa bumi 7,0 SR yang mengguncang NTB pada Ahad, pukul 19.46 Wita. Hingga berita ini dibuat, getaran gempa bumi masih terasa. Namun kekuatannya tidak seperti yang terjadi pada pukhl 19.45 Wita.
Pasien dievakuasi ke parkiran rumah sakit Kota Mataram pascagempa bumi berkekuatan 7 pada skala richter (SR) di Mataram, NTB, (5/8).
Gubernur Nusa Tenggara Barat(NTB), Tuan Guru Bajang Muhammad Zainul Majdi menginstruksikan seluruh aktivitas sekolah di daerah itu diliburkan pascagempa bumi 7 Skala Richter (SR) yang mengguncang wilayah itu pada Ahad malam. "Saya menginstruksikan agar semua sekolah di Lombok Utara, Mataram, Lombok Timur, Lombok Barat dan Lombok Tengah untuk diliburkan besok hari sambil mengecek keamanan bangunan sekolah," katanya, di Mataram, Minggu.
Selain itu, Gubernur juga menginstruksikan semua tenaga kesehatan di pulau Lombok untuk masuk dan bekerja serta memastikan pelayanan kesehatan diberikan maksimal.
"Semua perangkat BPBD Pemda bersama TNI dan Polri, Badan SAR dan elemen masyarakat lain bekerja malam ini untuk menjangkau daerah yang diperkirakan paling terdampak yaitu Lombok Utara dan Lombok Timur," ucapnya.