REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gempa dengan kekuatan 7,0 SR mengguncang Lombok, NTB, pukul 18.46 WIB, Ahad (5/8). Manager Pemulihan dan Lingkungan Dompet Dhuafa Syamsul Ardiansyah mengatakan, seluruh tim Disaster Managemen Centre (DMC) Dompet Dhuafa terus melakukan penyisiran dan evakuasi para korban ke Rumah Sakit Tanjung, Kabupaten Lombok Utara.
Menurut dia, hingga pukul 22.00 WIB, jaringan listrik masih dipadamkan dan wilayah sekitar masih terjadi keramaian warga yang belum enggan kembali ke rumah masing-masing. "Bahkan beberapa pasien rumah sakit masih terlihat di halaman parkir," kata dia dalam keterangan tertulis kepada Republika.co.id, Ahad (5/8).
Sebelumnya, BMKG telah menyatakan gempa Lombok itu berpotensi menimbulkan tsunami. Bahkan, gempa juga meluluhlantahkan wilayah Bali dan sekitarnya.
Namun, pada pukul 21.30 WIB peringatan dini tsunami dicabut oleh BMKG. Meski begitu, sejumlah warga masih dilanda kecemasan akan adanya gempa susulan yang lebih besar lagi.
"Saat ini kami masih mencari data-data korban serta fasilitas umum yang rusak parah akibat gempa," ujar Ardiansyah.
Menurut dia, gempa pada kedalaman 15 Km dengan pusat gempa 18 Km barat laut Lombok Timur, itu mengguncang wilayah Lombok dan sekitarnya. Berdasarkan laporan sementara, sudah ada korban meninggal dari dewasa dan anak-anak.
"Sementara untuk korban patah tulang cukup banyak," kata dia.
Baca juga: Santri Meninggal Akibat Gempa di Lombok