REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Analis Kebijakan Transportasi dari Forum Warga Kota Jakarta (Fakta) Azas Tigor Nainggolan menilai, kebijakan ganjil genap yang diterapkan dalam rangka Asian Games bisa dijadikan momentum memecahkan masalah kemacetan di Jakarta. Namun, Tigor menyarankan agar pemerintah segera menyediakan akses layanan angkutan umum massal yang aman dan nyaman.
Tigor mengakui, Peraturan Gubernur (Pergub) nomor 77 Tahun 2018 tentang Kebijakan Ganjil Genap, membuat banyak pengguna mobil protes. Mereka merasa dirugikan dan dipersulit dengan perluasan ganjil genap serta lamanya waktu yang diterapkan. Padahal menurutnya, sebelum dilakukan perluasan pun, Jakarta sudah terlalu penuh dengan kendaraan pribadi
"Soal Jakarta macet padahal sudah setiap hari sebenarnya, tapi kenapa ketika kebijakan ganjil genap baru teriak dan marah terjadinya kemacetan di jalan? Padahal selama ini kemacetan Jakarta sudah akut dan kok diam saja?," ujar Tigor dalam keterangan tertulis, Ahad (5/8).
Tigor menilai, penataan lalu lintas atau kebijakan yang dibuat untuk Asian Games bisa dijadikan momentum untuk mengatasi kemacetan di Jakarta. "Artinya apa yang dilakukan untuk memecahkan kemacetan bagi Asian Games ini jika baik maka kami usulkan agar diteruskan menjadi kebijakan permanen guna memecahkan masalah kemacetan lalu lintas Jakarta," jelasnya.
Untuk itu, Tigor menyarankan agar pemerintah segera menyediakan akses layanan angkutan massal yang aman dan nyaman. Misalnya saran Tigor, secara khusus Pemda Jakarta sebaiknya mengadakan layanan tarif gratis bagi para pengguna di seluruh koridor atau trayeknya Transjakarta.
"Layanan gratis Transjakarta ini (diharapkan) akan menarik bagi masyarakat lebih menggunakan angkutan umum dari pada memaksakan menggunakan mobil pribadinya," kata dia
Tigor juga menyarankan agar Pemerintah juga segera memaksimalkan kapasitas jalan di seluruh Jakarta agar bisa menjadi alternatif dari jalan yang terkena pembatasan Ganjen. Memaksimalkan kapasitas jalan dapat dilakukan dengan menghapuskan parkir dari semua badan jalan serta menaikan tarif parkir setidaknya 300 persen.
"Terus terang menyulitkan sarana parkir bagi kendaraan pribadi ini perlu dilakukan agar para pengguna mobil pribadi menjadi tidak nyaman menggunakan mobilnya dan berpindah ke angkutan umum massal seperti Transjakarta," ucapnya.
Kemudian masih menurut dia, Pemerintah juga perlu menyiapkan strategi-strategi tambahan jika terjadi kekacauan lalu lintas di lapangan. Serta penegakan peraturan lalu lintas secara konsisten agar mencegah terjadi kecelakaan lalu lintas dan kekacauan lalu lintas.
Baca juga: Anies: Sarana Asian Games 2018 Sudah Siap 100 Persen
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah menyelesaikan persiapan untuk lalu lintas selama perhelatan Asian Games 2018 di Jakarta. Anies mengklaim waktu tempuh dari Wisma Atlet di Kemayoran menuju venue di Gelora Bung Karno (GBK) sudah menurun karena penerapan sistem ganjil genap.
"Setelah menggunakan sistem ganjil genap dan penutupan beberapa pintu tol target 34 menit bisa tercapai, saat ini waktu tempuh 20 hingga 26 dari wisma atlet ke GBK," kata Anies.