Jumat 03 Aug 2018 22:39 WIB

Menteri LHK Minta Pengusutan Kebakaran Gili Lawa

Pelancong diminta tidak bersikap konyol hingga merusak alam saat berwisata.

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Indira Rezkisari
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya.
Foto: Dokumentasi Pribadi.
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya meminta pengusutan secara tuntas kebakaran di Gili Lawa Darat, Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah II Pulau Komodo, NTT. Ia meminta upaya suksesi alam agar kawasan tersebut dapat kembali hijau.

"Jika memang ada faktor kesengajaan, tentu ada proses hukumnya. Kita usut tuntas, agar kejadian serupa tak lagi terulang," katanya, Jumat (3/8).

Pihak Balai Taman Nasional (TN) Komodo bersama Polres Manggarai Barat telah melakukan penyelidikan mengenai penyebab kebakaran. Beberapa saksi mata juga telah dimintai keterangan.

Gili Lawa merupakan salah satu pulau tak berpenghuni yang berada di dalam kawasan TN Pulau Komodo. Kawasan ini menjadi favorit para wisatawan dalam maupun luar negeri. Biasanya, ia melanjutkan, para wisatawan hanya diperbolehkan singgah menikmati pantai dan keindahan padang savana Gili Lawa setelah menyelam. Karena berada dalam kawasan TN, aktivitas kegiatan manusia di lokasi tersebut dibatasi untuk menjaga kelestariannya.

Siti pun mengimbau para wisatawan serta masyarakat untuk peduli dan ikut aktif terlibat menjaga kelestarian kawasan Taman Nasional. Ia mengajak semua pihak menghindari tindakan-tindakan yang mengganggu atau bahkan merusak kekayaan alam Indonesia.

"Hindari tindakan-tindakan konyol yang merusak alam. Misalnya membuang puntung rokok atau meninggalkan sisa api unggun. Nikmatilah keindahan alam tanpa merusaknya!" tegas dia.

Kebakaran di TN Komodo diketahui berdasarkan laporan masyarakat pada Rabu (1/8) pukul 19.00. Petugas Resort Padar, Loh Sebita dan Labuan Bajo segera melakukan pemadaman, hingga pada pukul 03.10 dini hari api berhasil dipadamkan.

Berdasarkan keterangan dari lapangan, api diduga disebabkan oleh oknum pengunjung yang merokok di puncak Gililawa Darat. Saat ini para terduga sedang diperiksa lebih lanjut di Polres Manggarai Barat.

Pihak yang diduga bertanggung jawab adalah jasa pemandu pariwisata bernama Indonesia Juara. Lewat akun Instagramnya, pihak Indonesia Juara Trip membenarkan salah tour leader-nya diperiksa polisi. "Bila terbukti benar berdasarkan pemeriksaan terbukti salah, kami selaku pihak perusahaan akan melakukan tindakan keras sampai ke tahap pemecatan," ujar Humas Indonesia Juara di Instagram.

Apabila juga terbukti bersalah, pihaknya bersedia melakukan pemulihan Gili Lawa yang terbakar sesuai dengan aturan hukum. Indonesia Juara menulis dalam akunnya sebagai operator tur di Indonesia bagian timur, seperti Labuan Bajo, Raja Ampat, Sumba, dan Derawan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement