REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartanto mengaku Presiden ke-3 RI yang juga Ketua Dewan Kehormatan Partai Golkar BJ Habibie setuju dengan sikap Partai Golkar yang mendukung Presiden Joko Widodo untuk melanjutkan kepemimpinannya pada periode selanjutnya. Hal tersebut diungkapkan Menteri Perindustrian tersebut usai menemui Habibie di kediamannya, Jalan Patra Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (3/8) malam.
"Partai Golkar juga sudah mengambil keputusan untuk mendukung Pak jokowi, beliau (Habibie) tentu sebagai Dewan Kehormatan Partai Golkar sangat mendukung itu," ungkap Airlangga usai pertemuannya dengan Habibie, Jumat (3/8) malam.
Airlangga menuturkan dalam pertemuan tersebut Habibie mengatakan lima tahun pertama tahapan infrastruktur sudah dilaksanakan secara masif. Sehingga, Habibie meminta agar Joko Widodo melanjutkannya pada periode selanjutnya.
"Periode kedua nantinya memerlukan bagaimana mengisi selanjutnya bagaimana untuk pengembangan ekonomi dan pengembangan kesejahteraan," terangnya.
Selain itu, lanjut Airlangga, Habibie juga yakin Partai Golkar memiliki banyak pengalaman dalam mengawal proses pembangunan yang dilakukan pemerintah. Menurut Habibie banyak tokoh yang berbasis teknokratis di Golkar.
"Sehingga tentu Pak Habibie mempunyai aspirasi bahwa bangsa ini akan baik apabila seluruh program pembangunan itu sifatnya berkelanjutan," ujarnya.
Ikut bersama Airlangga Bendahara Umum Partai Golkar Robert Joppy Kardinal dan Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily, mantan Ketum Partai Golkar Akbar Tanjung, Sekretaris Jenderal Lodewijk Freidrich Paulus dan Ketua Koordinator Bidang Perekonomian Aziz Syamsuddin.
Sebelumnya, Menteri Perindustrian itu juga mengunjungi petinggi partai politik seperti Ketua Umum PPP, M Romahurmuziy di DPP PPP dan juga ke kantor DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) untuk bertemu dengan Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar. Tak hanya ke petinggi partai, Airlangga telah melakukan silaturahim ke beberapa kiai-kiai di Nusantara. Salah satunya adalah ulama kharismatik, Habib Muhammad Luthfi bin Yahya.