REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengapresiasi langkah PKB yang akan melakukan pertemuan dengan puluhan kiai. Hasto meyakini PKB tidak akan menarik dukungan dari koalisi partai politik pengusung Joko Widodo.
"Kami yakin PKB tidak akan menarik dukungan, semua parpol sudah bertemu Presiden Joko Widodo, semua sangat baik dan solid," kata Hasto usai melayat di kediaman Yusuf Supendi di Jakarta, Jumat (3/8).
Dia mengatakan pertemuan PKB dengan para kiai itu sangat positif karena partai tersebut memiliki sejarah yang tidak lepas dari Nahdlatul Ulama (NU).
Menurut dia, langkah PKB meminta petunjuk kiai adalah positif, sejalan dengan demokrasi yang berdasarkan pada musyawarah mufakat.
"Meminta petunjuk kiai kan bagus, demokrasi berdasarkan musyawarah, kita dapatkan arahan dari ulama dan kiai, maka positif," ujarnya.
Presiden Joko Widodo (tengah) melakukan pertemuan dan jamuan makan malam dengan dengan ketua umum partai politik koalisi (kiri ke kanan) Ketua Umum Partai Keadilan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh, Ketua Umum Hanura Oesman Sapta Odang, dan Ketua Umum PPP Romahurmuziy di Istana Bogor, Bogor, Jawa Barat, Senin (23/7). (Antara)
Sebelumnya, Wakil Sekretaris Jenderal PKB Jazilul Fawaid mengatakan partainya akan melakukan pertemuan dengan para kiai pada Sabtu, (4/8). Jazilul mengungkap pertemuan dengan para ulama tersebut terkait persiapan Pilpres, termasuk memperbarui informasi soal rekomendasi para ulama cawapres kepada Muhaimin Iskandar.
"Para kiai ingin mendapatkan informasi lengkap seperti apa menjelang pendaftaran," ujar Jazilul di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (2/8).
Menurut Jazilul, pertemuan yang tempatnya masih dirahasiakan tersebut kemungkinan juga membahas opsi-opsi lain jika Cak Imin, sapaan akrabnya Muhaimin, tidak dipilih menjadi cawapres dari Jokowi. Sebab, para ulama telah memberikan mandat kepada PKB untuk mencalonkan Cak Imin segai cawapres.
"Karena Cak Imin mendapat mandat dari para ulama, bisa berubah. Namanya juga mandat. Kalau mandatnya itu Cak Imin cawapres, tetapi kami selesaikan satu-satu, dari koalisi sampe tanggal pendaftaran. Kita lihat nanti," ujar Jazilul.
Jazilul Fawaid. (Istimewa)
Anggota Komisi III DPR itu pun tidak menampik bisa saja jika nantinya bakal ada perubahan setelah pertemuan tersebut. Namun, ia memastikan dukungan PKB kepada Jokowi saat ini sudah bulat.
Hanya memang PKB tetap berharap Jokowi menggandeng Cak Imin sebagaimana mandar para ulama. "Kalau tidak dipilih nanti kita tanya lagi ke ulama. Kan mereka yang memberi mandat masih mau terus ke pak Jokowi atau ke yang lain," kata Jazilul.