Kamis 02 Aug 2018 23:40 WIB

Pengamat: AHY Harus Bisa Sampaikan Kritik yang Solutif

Pengamat menilai AHY harus bisa menawarkan program yang menarik kelompok milenial.

Pengamat komunikasi politik Emrus Sihombing (kanan)
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Pengamat komunikasi politik Emrus Sihombing (kanan)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat komunikasi politik dari Universitas Pelita Harapan (UPH) Emrus Sihombing setuju dengan klaim Partai Demokrat, jika Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mampu menambah elektoral Prabowo dari kalangan anak muda atau milenial di pemilihan presiden (pilpres) 2019. Namun, AHY tetap harus menawarkan program yang menarik untuk kelompok milenial.

"Tetapi yang tidak kalah penting, harus menawarkan program yang bisa menyentuh kebutuhan masyakat milineal. Sosoknya sudah representasi milenal, sekaligus programnya harus bisa menjawab persoalan-persoalan masyakat, utamanya kaum milenial," kata Emrus dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (2/8).

Emrus melanjutkan, AHY bisa menawarkan program pembangunan ekonomi kreatif dengan pendekatan milenial, atau sistem pertanian berbasis teknologi IT, jika terpilih sebagai cawapres Prabowo Subianto. Selain itu, AHY juga bisa memberikan kritik yang membangun terhadap pemerintah saat ini.

"Dengan kelebihan dan kehebatan Pak Jokowi memimpin pemerintah, saya pikir masih ada kelemahan-kelemahan," ujarnya.

Hal senada disampaikan founder Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia (KedaiKOPI) Hendri Satrio. Ia mengatakan, AHY, harus mulai menyampaikan kritik-kritik yang solutif bagi pemerintahan Jokowi. Menurutnya, jika hal itu dilakukan AHY maka bisa membantu menaikan elektabilitas Prabowo.

"Bicaralah tentang tenaga kerja asing, biacaralah tentang cara-cara menurunkan harga-harga pokok atau penguatan rupiah," kata Hendri.

Baca juga: Demokrat Yakin AHY Disukai Anak Muda dan Ibu-Ibu

Sebelumnya Ketua Divisi Advokasi dan Hukum DPP Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean mengatakan,  Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mampu menambah elektoral Prabowo dari kalangan anak muda dan ibu-ibu didasarkan pada hasil lembaga survei. Sebagian besar lembaga survei, kata Ferdinand menyebut AHY menjadi kandidat kuat Prabowo yang mampu menyeret kaum milenial yang jumlahnya besar di pemilu kali ini.

Sedangkan sosok AHY yang tinggi dan tegap, ia yakin menjadi daya tarik tersendiri bagi pemilih perempuan dan ibu-ibu untuk memilih Prabowo bila AHY menjadi cawapresnya. Dan AHY, menurut dia, juga dapat menarik pemilih dari kelompok intlektual muda yang secara kapasitas AHY memiliki kemampuan intelektual di atas rata-rata, karena pintar dan berprestasi.

Gambaran ini, menurut dia, menunjukkan kenapa peluang AHY itu tidak redup dalam pembicaraan sebagai cawapres Prabowo. "Inilah yang menjadi dasar kader Demokrat di berbagai daerah memasang spanduk, baliho dan bendera AHY. Mereka melihat AHY masih sangat layak menjadi cawapres Pak Prabowo, untuk memenangkan Prabowo di pilpres 2019," ujar Ferdinand.

Di tempat terpisah, Wakil Ketua DPP Partai Demokrat Syarief Hasan menegaskan komunikasi terakhir dengan Prabowo dan parpol koalisi, Demokrat masih akan mengusung AHY sebagai cawapres. "Kalau dari Demokrat, ya memang kita usulkan AHY," kata Syarief Hasan.

Soal parpol koalisi lain, Syarief Hasan menyebut parpol koalisi lain juga usulkan nama calon masing-masing. Sedangkan Demokrat, ia masih yakin AHY memiliki elektabilitas tertinggi diantara beberapa nama bakal cawapres yang disodorkan oleh parpol-parpol koalisi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement