Kamis 02 Aug 2018 22:55 WIB

Depok Pertimbangkan Penerapan Ganjil Genap

Sejumlah ruas jalan di Depok selalu macet terutama tiap akhir pekan.

Rep: Rusdy Nurdiansyah/ Red: Indira Rezkisari
Sejumlah kendaraan melintas di Jalan Margonda Raya, Depok, Jawa Barat, Senin (16/4).
Foto: Republika/Mahmud Muhyidin
Sejumlah kendaraan melintas di Jalan Margonda Raya, Depok, Jawa Barat, Senin (16/4).

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Mengatasi kemacetan yang semakin parah di Kota Depok rencananya Dinas Perhubungan (Dishub) Pemerintah Kota (Pemkot) Depok akan melakukan rekayasa ganjil genap. "Ini sekedar wacana, untuk mengatasi kemacetan. Kita akan kaji dulu," ujar Kepala Dishub Pemkot Depok, Dadang Wihana di proyek pembangunan Metro Starter Depok, Kamis (2/8).

Dadang menuturkan rencana rekayasa lalu lintas tersebut akan dilakukan di beberapa titik kemacetan salah satunya Jalan Margonda. "Beberapa kebijakan, telah di kaji sesuai arahan dari Wali Kota Depok. Jadi ada wacana ganjil genap terutama waktu hari libur Sabtu dan Ahad," tuturnya.

Menurut Dadang, dari hasil evaluasi, kemacetan kerap terjadi ketika hari libur, Sabtu dan Ahad. "Saat akhir pekan dan hari libur banyak warga keluar rumah menuju pusat perbelanjaan yang kebanyakan berada di Jalan Margonda, apalagi saat gajian," terangnya.

Diutarakan Dadang, kemacetan parah pada akhir pekan dan hari libur yakni di depan Margo City dan ITC di Jalan Margonda dan di Carrefour Jalan Dewi Sartika serta di Jalan Kartini. "Mungkin sistem ganjil genap adalah solusi terbaik untuk mengatasi kemacetan di Depok, terutama saat akhir pekan dan hari libur karena memang jumlah penduduk Depok meningkat dibandingkan hari biasa yang sebagian besar bekerja di Jakarta," jelasnya.

Dia menambahkan, pihaknya akan mengkaji lebih jauh mengenai rekayasa arus lalu lintas ganjil genap tersebut. "Kita berikan tahapan-tahapan kebijakan. Kita lakukan uji publik sampai dengan uji coba nantinya," terangnya.

Wakil Wali Kota Depok, Pradi Supriatna menegaskan bahwa ganjil-genap masih dalam tahapan wacana dan perlu dikaji. Terutama jalanan yang sering mengalami kemacetan seperti Jalan Margonda dan Dewi Sartika.

"Pengajian ganjil- genap ini dikoordinasikan dengan pihak Pemerintah Pusat dalam hal ini Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ). Pastinya, kami akan kaji dulu sehingga kebijakan tidak asal-asalan," tegas Pradi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement