Rabu 01 Aug 2018 19:07 WIB

Relawan Jokowi Bantu Korban Gempa Lombok Utara

Bantuan yang diberikan diharapkan dapat meringankan korban gempa.

Foto kerusakan bangunan akibat gempa bumi di Desa Sajang, Lombok Timur, NTB, Senin (30/7). Gempa bumi berkekuatan 6,4 pada skala richter Minggu (29/7) kemarin telah mengakibatkan korban 15 orang meninggal dunia, 162 orang luka-luka serta ratusan rumah rusak.
Foto: Akbar Nugroho Gumay/Antara
Foto kerusakan bangunan akibat gempa bumi di Desa Sajang, Lombok Timur, NTB, Senin (30/7). Gempa bumi berkekuatan 6,4 pada skala richter Minggu (29/7) kemarin telah mengakibatkan korban 15 orang meninggal dunia, 162 orang luka-luka serta ratusan rumah rusak.

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA - Tim Tanggap Bencana Dewan Pimpinan Pusat Arus Bawah Jokowi (ABJ) menyerahkan bantuan kepada korban gempa di Kabupaten Lombok Utara. Bantuan diberikan kepada masyarakat, tepatnya warga Dusun Labangkara dan Dusun Sukadana, Desa Sukadana, Kecamatan Bayan.

"Bantuan kemanusiaan yang diberikan kepada masyarakat ini bentuk kepedulian relawan Jokowi yang tergabung dalam ABJ," terang Ketua Bidang Sosial/Tanggap Bencana DPP ABJ Denny Mamonto dalam keterangan tertulisnya, Rabu (1/8).

Bantuan yang diberikan diharapkan dapat meringankan korban gempa. Diantaranya sembilan bahan pokok masyarakat dan makanan siap saji, air bersih, peralatan kesehatan dasar dan kebutuhan bayi dan anak.

"Solidaritas, kebersamaan dan kepedulian terhadap sesama atas musibah yang dialami saudara-saudara kita di Lombok ini sejalan dengan arahan Presiden Jokowi dalam berbagai kesempatan. Yakni agar relawan mempunyai jiwa kepedulian terhadap sesama," kata Denny.

Kepala Pusat Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho sebelumnya mengungkapkan, hingga Selasa 31 Juli 2018, pihaknya mencatat sudah 36 gempa susulan terjadi di Lombok Nusa Tenggara Barat. Gempa susulan terjadi dalam kisaran kedalaman dangkal yaitu 5 sampai 10 kilometer.

Gempa berkekuatan 6,4 SR dengan intensitas yang dirasakan lebih besar dari VI MMI, sebelumnya terjadi pada Minggu 29 Juli 2018 pada pukul 05:47:39 WIB. Gempa bumi terjadi akibat aktivitas Sesar Naik Flores dan dipicu deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan naik.

BNPB juga menyampaikan hingga kini total korban meninggal berjumlah 17 orang. Jumlah ini termasuk korban yang meninggal di Gunung Rinjani, Lombok. Sementara 5.448 rumah rusak, 15 unit fasilitas pendidikan, 5 unit fasilitas kesehatan, 55 unit fasilitas peribadatan, 37 unit kios dan satu jembatan rusak.

"Jumlah orang luka luka 401 jiwa, pengungsi sampai saat ini 10.062 jiwa yang tersebar di 13 titik pengungsian," demikian Sutopo.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement