Selasa 31 Jul 2018 14:30 WIB

PAN Sebut Keuntungan Jika Demokrat Masuk Koalisi

Demokrat bisa meningkatkan elektabilitas Prabowo.

Rep: Inas Widyanuratikah/ Red: Muhammad Hafil
Drajad Wibowo
Foto: Republika/Amin Madani
Drajad Wibowo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Dradjad Wibowo mengatakan hadirnya Demokrat dalam koalisi Gerindra dapat menguatkan koalisi tersebut. Ia mengatakan, pengalaman Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjadi Presiden selama 10 tahun akan memberi banyak masukan positif bagi koalisi Gerindra.

"Masuknya demokrat akan berikan suasana kondusif bagi iklim politik karena Demokrat pernah pengalaman 10 tahun memimpin pemerintahan," kata Dradjad kepada Republika.co.id, Selasa (31/7).

Ia juga menyambut baik sikap Demokrat yang sudah mendeklarasikan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto sebagai capres pada Pilpres 2019. Menurut dia, PAN telah lama berharap Demokrat bergabung dan sangat menerima kehadiran partai tersebut untuk memperkuat koalisi.

"Malah menyambut baik dan bersyukur. Karena, kita memang mengharapkan PD (Partai Demokrat) bisa bergabung. Ini sangat membantu menaikkan elektabilitas Mas Bowo sehingga peluang memenangkan pilpres lebih besar," kata Dradjad.

Selain diyakini dapat menaikkan elektabilitas, Dradjad mengatakan kehadiran Demokrat akan memberikan masukan yang positif terkait kondisi ekonomi bangsa, khususnya dalam dunia usaha. Selepas dari pemerintahan SBY, Dradjad mengatakan pihaknya banyak menerima keluhan dari pelaku dunia usaha yang semakin merasa keberatan menjalani usahanya.

Dradjad menjelaskan, para pelaku dunia usaha merasakan kondisi pada masa SBY menjabat sebagai Presiden lebih kondusif dibandingkan era sekarang. Keluhan ini, kata Dradjad berasal dari orang-orang yang tadinya mendukung Presiden Joko Widodo.

"Mereka mengatakan, kondisi jaman Pak SBY masih lebih kondusif bagi dunia usaha dibandingkan kondisi sekarang. Mereka ini orang yang dulunya memilih Pak Jowowi. Dengan bergabungnya Pak SBY, saya rasa mereka menjadi lebih tenang," kata dia.

Pertemuan antara Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Senin (30/7), melahirkan kesepakatan kerja sama koalisi untuk Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019. Dalam pertemuan itu, juga disinggung mengenai fokus utama koalisi mereka, yaitu rakyat Indonesia yang menjadi tujuan kerja sama tersebut.

Dalam konferensi persnya, Prabowo menyatakan, pembicaraan secara empat mata dengan SBY cukup intensif, mendalam, dan cukup menjangkau ke depan. Dalam pembicaraan itu, juga diklaim ada kesepakatan di antara kedua belah pihak mengenai koalisi.

"Ada suatu kehendak dari kedua pihak untuk menjalin suatu sinergi kerja sama yang erat dalam menghadapi keadaan negara yang dalam kesulitan," ujar Prabowo di teras rumahnya didampingi SBY, di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Senin (30/7).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement