Selasa 31 Jul 2018 13:42 WIB

Menpar Pastikan Seluruh Pendaki Rinjani Sudah Turun

Kemenpar belum bisa melakukan promosi wisata hingga kondisi dinyatakan aman.

Proses evakuasi pendaki di Gunung Rinjani oleh tim SAR gabungan pada Selasa (31/7).
Foto: Dok Basarnas Mataram
Proses evakuasi pendaki di Gunung Rinjani oleh tim SAR gabungan pada Selasa (31/7).

REPUBLIKA.CO.ID, GUNUNG KIDUL -- Menteri Pariwisata Republik Indonesia Arif Yahya memastikan seluruh pendaki Gunung Rinjani Lombok, Nusa Tenggara Barat, dipastikan sudah dapat berhasil turun. Arif di Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Selasa (31/7), mengatakan ada 826 pendaki yang naik Gunung Rinjani dan 174 wisatawan mancanagera asal Thailand sudah  berhasil dievakuasi pada Senin (30/7), setelah tidak bisa turun akibat adanya gempa bumi bermagnitudo 6,4 SR di Lombok, Nusa Tenggara Barat, pada Ahad (29/7).

"Pendaki dari Thailand sudah dipulangkan hari ini. Semua pendaki dalam kondisi sehat," kata Arif.

Ia juga menyatakan turut prihatin atas meninggalnya wisatawan mancanegara (wisman) dari Malaysia, Siti Nur Lesmawida Ismail (30). Hari ini, jenazah wisman asal Malaysia tersebut juga sudah dipulangkan ke negaranya.

"Hari ini, jenazah  Siti Nur Lesmawida Ismail dipulangkan ke Malaysia dan diantar oleh Ketua PHRI Lombok. Semuanya kami bantu mengurus kepulangan jenazah itu," katanya.

Namun, Arif belum dapat memastikan atau memperkirakan dampak gempa bumi bermagnitudo 6,4 SR di Lombok, Nusa Tenggara Barat, terhadap jumlah kunjungan wisman ke wilayah itu. Berdasarkan pengalaman meletusnya Gunung Agung Bali, terjadi penurunan wismam sebanyak 1 juta orang.

Jumlah wisman yang berkunjung ke Bali dan Lombok, perbandingannya 5 juta dibanding 1 juta wisman. Kalau di Bali terjadi turun 1 juta pengunjung wisman, maka di Lombok terjadi penurunan 20 persen dari jumlah kunjungan wisman. "Kami berharap tidak terjadi gempa susulan, sehingga wisata kembali pulih," harapnya.

Arif juga memastikan seluruh penginapan atau hotel, serta bandara tetap beroperasi. Hal ini bertujuan untuk memberikan jaminan pelayanan kepada wisatawan. Objek wisata di Lombok juga tetap beroperasi. "Hotel dan bandara sudah kami minta tetap beroperasi dan memberikan pelayanan maksimal," katanya.

Namun demikian, lanjut Arif, Kemenpar tidak bisa melakukan promosi potensi wisata Lombok sampai ada pernyataan resmi dari pihak terkait soal keamanan daerah. "Kami tidak bisa berpromosi sampai ada status dinyatakan aman. Kami tetap menjaga aturan international mapping kebencanaan," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement