Senin 30 Jul 2018 19:28 WIB

TNI AD dan US Army Berbagi Ilmu Militer

Indonesia belajar mempersingkat garis instruksi

Rep: Ilham Tirta/ Red: Esthi Maharani
TNI AD dan US Army Berbagi Ilmu Militer
Foto: Ilham Tirta / Republika
TNI AD dan US Army Berbagi Ilmu Militer

REPUBLIKA.CO.ID, SITUBONDO - Latihan bersama TNI Angkatan Darat (AD)  dengan tentara AD Amerika Serikat (US Army) atau Garuda Shield ke-12 2018 resmi dibuka pada Senin (30/8). Pasukan militer dua negara akan berbagi ilmu kemiliteran di Pusat Latihan Tempur Marinir (Puslatpur Mar) Asam Bagus,  Situbondo, Jawa Timur hingga 10 Agustus 2018.

"Kita akan saling tukar menukar pengalaman. Ini sangat penting untuk masa sekarang ini," kata  Panglima Divisi Infanteri 2/Komando Cadangan Strategis TNI AD Mayor Jenderal TNI Marga Taufiq dalam pembukaan acara tersebut.

Acara pembukaan Garuda Shield diikuti oleh masing-masing 100 anggota TNI AD dan US Army. Selain Taufiq, acara juga dibuka oleh Ajudan Jenderal Hawai US Armi National Guard Mayor Jenderal Arthur Joe Logan.

photo
TNI AD dan US Army Berbagi Ilmu Militer (Ilham Tirta / Republika)

Taufiq berharap acara latihan itu berjalan dengan baik dan penuh semangat. Ia meminta kepada semua prajurit TNI yang terlibat lebih memperhatikan faktor keamanan. "Jaga nama baik dan kehormatan bangsa dengan selalu memperhatikan sapta marga, sumpah prajurit, dan delapan wajib TNI, "katanya.

Menurut dia, pelatihan kali ini akan lebih banyak di dalam ruangan. Para prajurit akan berdiskusi terkait sejumlah materi dan menginformasikan apa saja yang diterapkan militer di masing-masing negara. "Materinya umum saja," katanya.

Sementara, Mayor Jenderal Logan mengatakan, US Army memiliki motivasi untuk membagi informasi dalam pelatihan bersama tersebut. Dalam kesempatan ini militer dua negara akan memperkenalkan bagian-bagian militer. "Kemudian memahami sosial budaya dan pendekatan sosial pada masyarakat Indonesia, " katanya.

photo
TNI AD dan US Army Berbagi Ilmu Militer (Ilham Tirta / Republika)

Komandan Brigif Raider 9 Kostrad, Kolonel Infantri Robby Suryadi menjelaskan, materi latihan selama 12 hari itu adalah soal Prosedur Hubungan Komandan dan Staff. Yaitu garis instruksi mulai dari atas hingga ke komandan paling bawah.

Menurut dia, saat ini US Army sudah mempersingkat prosedur tersebut menjadi tujuh langkah. Sementara TNI masih memakai 11 langkah. Karena itu, Garuda Shield kali ini dalam usaha mempersingkat prosedur tersebut.

"Tekniknya sama, cuma lebih simple lagi. Dalam shield ini memang mereka (US Army) seperti mengajari kita,  dari sana kita mencoba menerapkan teori mereka," katanya.

Selain soal militer, TNI AD juga akan memperkenalkan budaya Indonesia dari Sabang sampai Merauke. Acara ini akan dikemas dalam wadah culture night. Kemudian bela diri asli Indonesia,  yaitu pencak silat. "Sama bola api. Karena saya lihat mereka suka main bola, tapi ketika kita kenalkan bola api,  mereka gak tahu," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement