Senin 30 Jul 2018 14:42 WIB

Gerindra-Demokrat Sepakat Koalisi Pilpres 2019

Prabowo mengaku memiliki DNA yang sama dengan SBY.

Rep: Ali Mansur/ Red: Muhammad Hafil
Pertemuan balasan SBY ke Prabowo, Senin (30/7).
Foto: Tim Komunikasi Partai Demokrat
Pertemuan balasan SBY ke Prabowo, Senin (30/7).

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Pertemuan antara Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Senin (30/7), melahirkan kesepakatan kerja sama koalisi untuk Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019. Dalam pertemuan itu, juga disinggung mengenai fokus utama koalisi mereka, yaitu rakyat Indonesia yang menjadi tujuan kerja sama tersebut.

Dalam konferensi persnya, Prabowo menyatakan, pembicaraan secara empat mata dengan SBY cukup intensif, mendalam, dan cukup menjangkau ke depan. Dalam pembicaraan itu, juga diklaim ada kesepakatan di antara kedua belah pihak mengenai koalisi.

"Ada suatu kehendak dari kedua pihak untuk menjalin suatu sinergi kerja sama yang erat dalam menghadapi keadaan negara yang dalam kesulitan," ujar Prabowo di teras rumahnya didampingi SBY, di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Senin (30/7).

Baca juga: Enam Capres-Cawapres Ini Berpotensi Besar Kalahkan Jokowi

Prabowo menambahkan, Partai Gerindra dan Partai Demokrat juga berkehendak keras untuk memberi solusi atas kesulitan-kesulitan yang dihadapi oleh bangsa saat ini. Kemudian juga, membahas secara perinci langkah-langkah ke depan yang disepakati untuk melaksanakan kerja sama politik yang terwujud dalam koalisi. Oleh karena itu, Prabowo juga mengajak partai-partai lain untuk bergabung ke dalam koalisi yang kuat guna memberi solusi dan harapan kepada rakyat.

"Secara substantif beliau (SBY) menyarankan ada tindakan yang lanjut, khususnya dalam menyusun visi dan misi ke depan dan langkah-langkah untuk kita persiapkan benar-benar mendeklarasikan calon presiden dan calon wakil presiden," tutur Prabowo.

Kemudian, terkait nama calon wakil presiden (cawapres), Prabowo menegaskan bahwa SBY tidak menuntut nama tertentu sebagai cawapres nanti. Justru, kata Prabowo, SBY menyerahkan sepenuhnya kepada dirinya jika didaulat menjadi calon presiden (capres) untuk memilih pendamping, dan Prabowo menganggap sebagai suatu kehormatan dan kepercayaan.

"Pilpres nanti merupakan keputusan krusial akan kita bicarakan lebih lanjut karena dinamika politik perkembanganmya dari hari ke hari. Perkembangan ini harus kita hadapi dan teliti dan saksama dengan petemuan intensif," ucapnya.

Baca juga: Langkah Prabowo dan Makin Mengerucutnya Poros Koalisi

Prabowo melanjutkan, dia sepakat dan setuju apa pun yang jadi landasan perjuangan koalisi harus mengutamakan rakyat dan menjadi fokus serta tujuan koalisi. Bahkan, Prabowo mengaku SBY berpesan agar mementingkan kepentingan rakyat apabila diberi kepercayaan menjadi presiden.

"Mas Bowo, kalau Mas Bowo insya Allah diberi mandat mimpin negara ini, kalau Mas Bowo harus fokus pada kepentingan rakyat. Itu penekanan beliau (SBY) kepada saya dan saya hormati penekanan itu. Kami punya DNA yang sama, yaitu sama-sama alumni TNI, komit terhadap NKRI," tegas Prabowo.

Pertemuan Prabowo Subianto dengan SBY dimulai sejak tiga jam lalu. SBY menyambangi kediaman Prabowo Subianto tepat pukul 10.00 WIB. SBY datang dengan mengenakan kemeja batik warna dengan motif daun. Presiden ke-6 Republik Indonesia itu datang ditemani Sekjen Partai Demokrat Hinca Panjaitan dan Ketua Fraksi Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas.

Sementara itu, tuan rumah Prabowo Subianto mengenakan batik kuning kecokelatan bermotif daun menyambut kedatangan SBY di teras rumahnya. Ia juga menyambut sejumlah elite Partai Gerindra, mulai dari Ferry Juliantono, Ahmad Muzani, dan serta Sufmi Dasco Ahmad. 

Baca juga: Pengamat: Kondisi Koalisi Prabowo Mirip Koalisi Jokowi

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement