Senin 30 Jul 2018 00:12 WIB

Tim SAR Batal Kerahkan Helikopter Evakuasi Pendaki Rinjani

Ratusan pendaki masih terjebak di puncak Gunung Rinjani

Sejumlah wisatawan pendaki Gunung Rinjani berhasil turun saat terjadi gempa di pintu pendakian Bawaq Nau, Kecamatan Sembalun, Selong, Lombok Timur, NTB, Minggu (29/7).
Foto: Ahmad Subaidi/Antara
Sejumlah wisatawan pendaki Gunung Rinjani berhasil turun saat terjadi gempa di pintu pendakian Bawaq Nau, Kecamatan Sembalun, Selong, Lombok Timur, NTB, Minggu (29/7).

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Tim Pencarian dan Pertolongan SAR batal mengerahkan pesawat helikopter untuk mengevakuasi satu jenazah pendaki di atas Gunung Rinjani Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Sementara itu, ratusan pendaki masih terjebak di kawasan Gunung Rinjani.

Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR), Sudiyono ketika dihubungi di Mataram, Ahad (29/7) malam, mengatakan keputusan pembatalan diambil dengan pertimbangan jenis pesawat dan kondisi lapangan yang tidak memungkinkan bagi keselamatan penerbangan. "Pengerahan pesawat helikopter dibahas dalam rapat dengan Kantor Pencarian dan Pertolongan Mataram, serta unsur TNI/Polri," katanya.

Menurut dia, pengerahan satu unit helikopter juga tidak akan bisa menyelesaikan masalah. Pasalnya, jumlah pendaki yang terjebak di atas gunung mencapai lebih dari 300 orang. Satu di antaranya dalam kondisi meninggal dunia setelah tertimpa material longsor dampak dari guncangan gempa bumi.

Pihaknya bersama Tim Kantor Pencarian dan Pertolongan Mataram, serta unsur brimob sudah sepakat untuk melakukan proses evakuasi melalui jalur darat. Kedua institusi tersebut diminta membantu karena memiliki keahlian serta peralatan memadai yang bisa mendukung proses evakuasi korban dari atas gunung.

"Besok pagi (Selasa), tim sudah bergerak ke atas gunung. Tapi kami sudah mengirim tim pendahulu sebanyak tiga orang untuk melakukan cek awal jalur evakuasi," ujarnya.

Saat ini, kata Sudiyono, kondisi ratusan para pendaki yang terjebak di atas gunung masih relatif aman di bawah pengawalan petugas. Posisi mereka berada di antara Danau Segara Anak dengan Pelawangan.

"Mereka di posisi kilometer 10 dan sudah diamankan dalam tenda. Besok tim bergerak ke lokasi memberikan bantuan dan evakuasi," ucapnya.

Sementara itu, Humas Kantor Pencarian dan Pertolongan Mataram I Gusti Lanang Wisnuwanda, membenarkan pembatalan menggunakan pesawat helikopter untuk mengevakuasi para pendaki dari atas Gunung Rinjani. Keputusan pembatalan tersebut diambil karena ada informasi dari rombongan pendaki asal Makassar yang salah satu anggotanya meninggal dunia, bahwa jalur pendakian bisa dilewati.

"Untuk sementara delapan orang tim kami masih siaga di Sembalun, dan besok pagi baru naik gunung. Malam ini tidak bisa karena gerak dan jarak pandang yang sangat terbatas," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement