REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Total terjadi 11.573 kali aktivitas gempa bumi di Indonesia dalam berbagai magnitudo dan kedalaman selama 2019. Data tersebut merupakan hasil pantauan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
"Telah terjadi aktivitas gempa bumi sebanyak 11.573 kali dalam berbagai magnitudo dan kedalaman. Jika dibandingkan tahun 2018 dengan jumlah gempa sebanyak 11.920 maka aktivitas gempa selama 2019 mengalami sedikit penurunan jumlah," ujar Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono dalam rilis yang diterima di Jakarta pada Jumat (27/12).
Menurut data yang dikumpulkan BMKG, aktivitas gempa dengan magnitudo di atas M5,0 terjadi 344 kali sedangkan dengan kekuatan kurang dari M5,0 terjadi 11.229 kali. Dari data itu bisa disimpulkan selama 2019 aktivitas gempa bumi di Indonesia didominasi oleh aktivitas gempa bumi berkekuatan di bawah M5,0.
Sementara itu, gempa yang guncangannya dirasakan masyarakat selama 2019 terjadi sebanyak 1.107 kali.
"Berdasarkan peta aktivitas gempa bumi (seismisitas) selama tahun 2019 tampak bahwa kluster aktivitas gempa bumi paling aktif terjadi di daerah Nias, Lombok-Sumba, Laut Maluku Utara, Ambon, Laut Banda, dan Sarmi-Mamberamo," kata Daryono.
Sementara itu terdapat 17 kali gempa yang menimbulkan kerusakan bangunan yaitu:
1. Gempa Morotai 16 Januari 2019 (M5,3)
2. Gempa Solok Selatan 28 Februari 2019 (M5,6)
3. Gempa Lombok 17 Maret 2019 (M 5,4)
4. Gempa Sumenep 2 April 2019 (M 5,0)
5. Gempa Banggai 12 April 2019 (M 6,9)
6. Gempa Maluku 7 Juni 2019 (M 7,0)
7. Gempa Sarmi Papua 20 Juni 2019 (M 6,2)
8. Gempa Banda 24 Juni 2019 (M 7,4)
9. Gempa Mamberamo Papua 24 Juni 2019 (M 6,1)
10. Gempa Sumbawa 13 Juli 2019 (M 5,3)
11. Gempa Labuha Halmahera Selatan 14 Juli 2019 (M 7,2)
12. Gempa Banten 2 Agustus 2019 (M 6,9)
13. Gempa Bali 13 Agustus 2019 (M 5,0)
14. Gempa Gunung Salak 23 Agustus 2019 (M 4,0)
15. Gempa Ambon 26 September 2019 (M 6,5)
16. Gempa Ambon 10 Oktober 2019 (M 5,2)
17. Gempa Maluku 14 November 2019 (M 7,1)