REPUBLIKA.CO.ID, SUMBAWA BESAR -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) memimpin rapat terbatas tentang gempa dengan kekuatan 6,4 SR yang mengguncang wilayah Lombok, Bali dan Sumbawa yang terjadi pada Ahad (29/7) pada pukul 17.47 WIB. Rapat digelar di Bandar Udara Sultan Muhammad Kaharuddin Sumbawa, Kabupaten Sumbawa Besar.
Jokowi mengatakan telah memerintahkan jajarannya, baik Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Menteri Sosial, Menteri PU dan Perumahan Rakyat, dan Panglima TNI untuk segera bergerak membantu masyarakat yang terkena musibah. "Kita harapkan sore atau besok pagi sudah terorganisasi untuk turun semuanya sehingga dari pusat, dari provinsi, dan dari kabupaten bisa bergerak bersama-sama," lanjutnya.
Presiden sendiri berencana mengunjungi langsung lokasi bencana dan menjenguk para korban esok hari. "Ya tadi sebetulnya sudah diatur mau ke sana tapi karena kemalaman jadi besok pagi-pagi ke lokasi bencana. Insya Allah besok pagi," tuturnya.
Tampak hadir dalam rapat terbatas tersebut, Menteri PU dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, Gubernur Nusa Tenggara Barat Muhammad Zainul Majdi, Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono, Sekretaris Militer Presiden Marsda TNI Trisno Hendradi, serta Komandan Paspampres Mayjen TNI Mar. Suhartono.
Dikutip dari siaran resmi Istana, Presiden dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo tiba di Bandar Udara Sultan Muhammad Kaharuddin Sumbawa, Kabupaten Sumbawa Besar, Provinsi Nusa Tenggara Barat pada pukul 15.05 WITA setelah menempuh perjalanan selama 60 menit dengan menggunakan Pesawat Kepresidenan RJ-85 dari Pangkalan TNI AU Sultan Hasanuddin, Kabupaten Maros, Provinsi Sulawesi Selatan. Dalam kunjungannya ini, Presiden dijadwalkan akan meresmikan fasilitas Pesantren Modern Internasional Dea Malela yang berada di Kabupaten Sumbawa Besar.
Setelah meresmikan fasilitas pesantren tersebut, Presiden dan Ibu Iriana langsung menuju hotel tempatnya bermalam untuk melanjutkan kegiatan kunjungan kerja keesokan harinya.