Rabu 25 Jul 2018 16:43 WIB

PKS Apresiasi Sikap SBY tak Paksakan Demokrat Dapat Cawapres

Tifatul mengatakan, sejak lama PKS ingin Demokrat bergabung dalam koalisi.

Rep: Inas Widyanuratikah/ Red: Bayu Hermawan
 Anggota Komisi VII DPR RI Tifatul Sembiring.
Foto: DPR RI
Anggota Komisi VII DPR RI Tifatul Sembiring.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Tifatul Sembiring mengapresiasi pernyataan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), yang tidak memaksakan partainya mendapat posisi calon wakil presiden (cawapres). Tifatul mengatakan, sejak lama PKS memang ingin Demokrat dapat bergabung dengan koalisi partai Gerindra-PKS-PAN.

"Saya rasa bagus ya. Jadi dari awal juga saya berharap Demokrat ikut bergabung dengan koalisi Pak Prabowo bersama PKS bersama PAN," kata Tifatul kepada Republika.co.id melalui sambungan telepon, Rabu (25/7).

Mantan Menteri Komunikasi dan Informatika ini menambahkan, apabila jadi bergabung, maka koalisi Gerindra akan semakin kuat. Hal ini, kata dia, membuat pertarungan pada Pilpres 2019 mendatang menjadi lebih seimbang. "Supaya ada keberimbangan antara calon Presiden Pak Jokowi. Pak Jokowi delapan partai, Pak Prabowo empat, ini menurut saya cukup berimbang," ujarnya.

Meskipun demikian, PKS tetap bertahan dengan keinginannya menjadi cawapres Prabowo. Sebelumnya, PKS telah mengajukan sembilan nama untuk mendampingi Prabowo. Dari nama-nama tersebut, Tifatul berharap Prabowo dapat memilih salah satu.

"PKS tetap meminta kepada Pak Prabowo supaya mengambil cawapresnya dari PKS. Yang diajukan sembilan nama silakan pilih salah satu," katanya.

Baca juga: Demokrat Tegaskan Cawapres Bukan Harga Mati

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) melakukan pertemuan dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Selasa (24/7) malam. Dalam pertemuan itu, selain membahas situasi persoalan bangsa juga menjajaki koalisi untuk pemilihan presiden (Pilpres) 2019.

"Tentu tidak mungkin kami berbicara koalisi sebelum benar-benar memahami persoalan rakyat dan apa yang diharapkan oleh rakyat lima tahun yang datang. Kami melihat jalan yang terbuka untuk koalisi," kata SBY sesaat setelah pertemuan itu di kediamannya, Selasa (23/7).

Mantan Presiden Republik Indonesia itu juga mengaku pihaknya memiliki chemistry dengan Partai Gerindra. Karena itu hasil pertemuan ini akan dibawa ke majelis tinggi partai. Namun SBY menegaskan dalam koalisi nanti, pihaknya tidak meminta calon wakil presiden (cawapres) dari partainya sebagai harga mati.

Hanya saja Partai Demokrat berharap sosok cawapres tersebut benar-benar berkualitas untuk rakyat dan bisa melakukan perubahan kearah yang lebih baik. "Bagi Partai Demokrat cawapres itu bukan harga mati, yang penting kalau kita berkoalisi pasangan capres dan cawapres yang paling tepat yang paling baik yang rakyat yakin lima tahun kedepan bisa melakukan perubahan kearah yang lebih baik," kata SBY.

Sementara itu, Prabowo Subianto membenarkan pernyataan SBY bahwa Partai Demokrat tidak miminta Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menjadi cawapres sebagai harga mati. Namun, kata Prabowo, SBY meminta dalam beberapa hari mencari nama yang terbaik untuk dijadikan sebagai cawapres.

"Kalau umpamanya dalam pertemuan nanti nama AHY yang muncul sebagai salah satu yang dibicarakan saya harus katakan why not. Jadi tidak harga-harga matian," kata  Prabowo.

Baca juga: Pengamat: Prabowo Kemungkinan tak Terima AHY Jadi Cawapres

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement