REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Sekretaris Jenderal Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Abdul Hakim menyambut baik pertemuan antara Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono, Selasa (24/7) malam kemarin. Ia mengatakan, PKS menghargai yang dilakukan kedua partai tersebut.
"Itu hak setiap partai untuk merespons dinamika politik yang ada. Kami hargai," kata Abdul kepada Republika.co.id, Rabu (25/7).
Abdul juga menanggapi apabila nanti Demokrat bergabung dengan koalisi Gerindra-PKS yang selama ini telah dibangun. Menurut dia, hal tersebut merupakan hal yang sangat baik dan mendukungnya. "Bagus, perkuat koalisi nonkoalisi incumbent," ujarnya.
Meskipun begitu, ia menegaskan, PKS akan terus mendorong kadernya sebagai cawapres. Sebelumnya, PKS telah memberikan sembilan nama untuk diajukan sebagai calon wakil presiden pendamping Prabowo Subianto. Nama-nama tersebut adalah Ahmad Heryawan, Hidayat Nur Wahid, Anis Matta, Irwan Prayitno, Sohibul Iman, Salim Segaf Al-Jusfri, Tifatul Sembiring, Muzammil Yusuf, dan Mardani Ali Sera. PKS pun berharap terkait cawapres, Prabowo akan memilih di antara sembilan nama tersebut.
Baca juga: Sama-Sama Pakai Batik, SBY Sambut Kehadiran Prabowo
Seperti diketahui, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto bertemu dengan Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada Selasa (25/7). Seusai pertemuan SBY mengatakan, jalan koalisi antara partainya dan Gerindra di Pilpres 2019 terbuka lebar.
"Saya harus katakan jalan untuk membangun koalisi dengan Gerindra terbuka lebar. Apalagi, setelah kami berdua sepakat atas apa yang menjadi persoalan bangsa lima tahun ke depan, sepakat atas apa yang diharapkan rakyat hingga tingkat akar rumput," kata SBY seusai berbicara empat mata dengan Prabowo di kediamannya di kawasan Mega Kuningan, Jakarta, Selasa (24/7) malam.
SBY mengatakan, masalah koalisi akan dibahas secara lebih mendalam melalui pertemuan-pertemuan berikutnya. Menurut SBY, syarat terciptanya koalisi dengan Gerindra sudah ada.
"Saya dan Pak Prabowo juga punya pandangan sama bahwa syarat koalisi sebetulnya tersedia. Koalisi efektif dan kokoh harus berangkat dari niat baik 'good will', harus saling menghormati mutual respect, saling percaya mutual trust, dan harus memiliki chemistry yang baik. Kalau syarat ini terpenuhi, di samping ada kesamaan visi-misi dan pemahaman tentang persoalan rakyat, saya yakin jalan terbuka dengan baik," ujar SBY menjelaskan.
SBY mengaku belum membahas mengenai capres-cawapres dengan Prabowo. Hal itu akan dibicarakan dalam pertemuan lanjutan. Sementara itu, Prabowo Subianto mengakui chemistry antara Gerindra dan Demokrat saat ini sangat baik karena dilatarbelakangi pemikiran yang sama-sama sangat prihatin terhadap kondisi perkembangan bangsa, terutama keadaan ekonomi bangsa. Prabowo mengatakan, pertemuan mendatang akan dilakukan oleh tim kecil Gerindra dan Demokrat.
"Intinya kami bertekad dalam hari-hari akan datang akan mengadakan pertemuan-pertemuan lebih teknis menuju suatu koalisi untuk memberikan solusi kepada rakyat," kata Prabowo.
Baca juga: Pengamat: Masalah Prabowo Sekarang Hanya di Logistik