REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan, jalan koalisi antara partainya dengan Gerindra di pilpres 2019, terbuka lebar. Namun, SBY mengatakan dalam pertemuan dengan Prabowo belum membahas masalah calon presiden (capres) dan cawapres.
"Saya harus katakan jalan untuk membangun koalisi dengan Gerindra terbuka lebar. Apalagi setelah kami berdua sepakat atas apa yang menjadi persoalan bangsa lima tahun kedepan, sepakat atas apa yang diharapkan rakyat hingga tingkat akar rumput," kata SBY seusai berbicara empat mata dengan Prabowo di kediamannya kawasan Mega Kuningan, Jakarta, Selasa (24/7) malam.
Prabowo berada di dalam kediaman SBY sekitar dua jam, sejak kedatangan pukul 19.23 WIB hingga keduanya keluar rumah pukul 21.30 WIB dan menggelar konferensi pers. SBY mengatakan masalah koalisi akan dibahas secara lebih mendalam melalui pertemuan-pertemuan berikutnya. Menurut SBY syarat terciptanya koalisi dengan Gerindra sudah ada.
"Saya dan Pak Prabowo juga punya pandangan sama bahwa syarat koalisi sebetulnya tersedia. Koalisi efektif dan kokoh harus berangkat dari niat baik 'good will', harus saling menghormati mutual respect, saling percaya 'mutual trust' dan harus memiliki chemistry yang baik. Kalau syarat ini terpenuhi, disamping ada kesamaan visi-misi dan pemahaman tentang persoalan rakyat, saya yakin jalan terbuka dengan baik," jelas SBY.
SBY mengaku belum membahas mengenai capres-cawapres dengan Prabowo. Hal itu akan dibicarakan dalam pertemuan lanjutan. Sementara itu Prabowo Subianto mengakui chemistry antara Gerindra dengan Demokrat saat ini sangat baik, karena dilatarbelakangi pemikiran yang sama-sama sangat prihatin terhadap kondisi perkembangan bangsa, terutama keadaan ekonomi bangsa. Prabowo mengatakan pertemuan mendatang akan dilakukan oleh tim kecil Gerindra dan Demokrat.
"Intinya kami bertekad dalam hari-hari akan datang akan mengadakan pertemuan-pertemuan lebih teknis menuju suatu koalisi untuk memberikan solusi kepada rakyat," ujar Prabowo.