REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (Sekjen PDIP), Hasto Kristiyanto meminta partai politik (parpol) di luar koalisi menunjukkan sikap tegas jika memang ingin mendukung Joko Widodo (Jokowi) sebagai capres. Hasto menegaskan pihaknya memberikan batas waktu bagi parpol-parpol yang akan masuk dalam koalisi pendukung Jokowi.
Hal tersebut diungkapkan Hasto menjawab pertanyaan terkait komunikasi antara parpol pendukung Jokowi dengan Partai Demokrat dan PAN. Menurutnya, komunikasi dengan Partai Demokrat tetap dilakukan. "Tetapi, bagaimanapun juga kita perlu adanya batas waktu mengingat agenda (pendaftaran capres-cawapres) sudah sangat dekat dan mereka yang mau bergabung ya tegas saja. Seperti TGB Zainul Majdi itu kan tegas. Yang mau bergabung tegas-tegas saja, " ujar Hasto kepada wartawan di Kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (24/7).
Sementara itu,PDIP juga menghormati parpol yang memilih untuk tidak bergabung mendukung Jokowi. Hasto menyebut, komunikasi dengan mereka pun tetap berjalan. Sementara itu, terkait dengan PAN, Hasto mengungkapkan ada sejumlah elemen dari partai tersebut yang berharap untuk bergabung dengan Jokowi. Namun, kata dia, pihak luar tidak berhak untuk mencampuri internal PAN.
"Kami berharap tentu saja PAN dapat bergabung. Tapi tentu saja sekali lagi ini harus melalui kesesuaian sikap politik dari PAN secara berdaulat dan tidak bisa kami paksa. Kami harap pintu itu masih terbuka," kata Hasto.
Sebelumnya, Hasto mengatakan, saat ini koalisi parpol pendukung Jokowi masih membuka pintu untuk bergabungnya parpol lain. Namun, dia menegaskan ada batas waktu untuk bergabung. "Tentu saja (pintu koalisi masih terbuka). Tentu saja kami harap dialog sudah dilakukan. Namun, tentu saja ada batas waktunya sebagaimana Pak Jokowi sudah menyampaikan. Kami sudah membuka pintu, dan nanti akan mengetuk batasan waktunya," ujar Hasto.
Lebih lanjut dia menjelaskan, parpol koalisi pendukung Jokowi juga tetap menunggu putusan Mahkamah Konstitusi (MK) tentang ambang batas pencalonan presiden. Hal itu disebutnya tidak akan menggangu dialog parpol-parpol pendukung Jokowi.
Sementara itu, karena pendaftaran capres-cawapres Pemilu 2019 akan dibuka pada 4 Agustus-10 Agustus 2018, PDIP tetap fokus kepada agenda mencari cawapres bagi Jokowi. "Intinya, seluruh nama sudah dibahas kemudian kita hormati Pak Jokowi mengumumkan (capres) pada waktu yg tepat," tambah Hasto.