Senin 23 Jul 2018 14:27 WIB

Pemprov Jateng Jajaki Bus Listrik untuk Transportasi Umum

Pemprov Jawa Tengah telah berbicara dengan BNBR.

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Dwi Murdaningsih
Stasiun Pengisian Listrik Umum di kawasan Gunung Sahari, Jakarta, Senin (2/10).
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Stasiun Pengisian Listrik Umum di kawasan Gunung Sahari, Jakarta, Senin (2/10).

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah  menjajaki pemanfaatan bus listrik, guna menekan konsumsi energi fosil bagi operasional moda transportasi publik. Perihal ini, Pemprov Jawa Tengah telah melakukan pembicaraan dengan PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR), yang selama ini telah bekerjasama dengan produsen bus listrik asal Cina.

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengakui, hari ini dilakukan pertemuan terkait dengan penjajakan potensi kerja sama bus listrik tersebut, bersama BNBR, di Puri Gedeh (rumah dinas gubernur), Senin (23/7). Ia mengaku memiliki sebuah mimpi, moda transportasi publik di Jawa Tengah merupakan moda transportasi listrik, kendati gagasan ini perlu kajian secara lebih mendalam.

Mobil Listrik, Kemenperin: Jangan Samakan Indonesia-Eropa

Ganjar mengaku masih membutuhkan pendapat dari pakar multidisiplin untuk menentukan kelayakan bus listrik, sebelum benar- benar beroperasi. “Iya, masih akan kita kaji terlebih dahulu dan saya biasanya pakai opini ilmuwan,” ungkapnya.

Kajian yang dimaksud, kata Ganjar, baik dari aspek transportasi, ekonomi maupun aspek lingkungan. Sehingga nantinya kerja sama ini betul- betul jelas. “Setidaknya semua orang mengatakan ini ok,” kata dia.

Terkait dengan penjajakan ini, ia pun menunjuk Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Jawa Tengah, Satriyo Hidayat sebagai PIC atau penanggungjawab guna menindaklanjuti penjajakan potensi kerja sama bus listrik ini.

Penjajakan potensi kerja sama tersebut dilandasi fakta bahwa kebutuhan konsumsi dan impor migas Indonesia saat ini masih tergolong tinggi. Hal itu mendorong Indonesia untuk beralih dari penggunaan energi fosil dan mengeksplorasi energi baru dan terbarukan (EBT).

“Salah satunya penggunaaan kendaraan listrik,” lanjut gubernur.

Salah satu unit usaha PT BNBR, yaitu PT Bakrie Autoparts, telah menjalin kemitraan dengan produsen bus listrik terkemuka di cina bernama ‘Build Your Dreams’ (BYD) yang berdiri sejak 1995.

BYD memiliki 22 kawasan industri di dunia dan mempekerjakan hampir 180 ribu karyawan. PT BNBR juga telah melakukan penandatangan nota kesepahaman dengan BYD Auto Co. Ltd untuk kerja sama pengembangan kendaraan listrik di Indonesia pada 13 April 2018 lalu, di Beijing.

“Jadi, kami bekerjasama dengan perusahaan bus listrik terbesar di Cina dan teknologinya sudah maju sekali. Hanya dengan pengisian daya bus 2,5 jam, bisa untuk menempuh jarak sekitar 250 kilometer,” kata Bobby.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement