Ahad 22 Jul 2018 17:29 WIB

Sumbar Siap Percepat Silokek Jadi Geopark Dunia

Pemprov Sumbar mengusulkan anggaran sebesar Rp 400 miliar untuk Geopark ini.

pertemuan di Rumah Dinas Bupati Sijunjung yang dihadiri Syafi’i Ma’arif, Bupati Sijunjung, Anggota DPR RI Alex Indra Lukman, dan 30 pereakilan Kementerian/Lembaga terkait, Jumat (21/7).
Foto: pemprov sumbar
pertemuan di Rumah Dinas Bupati Sijunjung yang dihadiri Syafi’i Ma’arif, Bupati Sijunjung, Anggota DPR RI Alex Indra Lukman, dan 30 pereakilan Kementerian/Lembaga terkait, Jumat (21/7).

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Gubernur Sumatra Barat (Sumbar) Irwan Prayitno (IP) siap urun memberi bantuan serta akan membuat program untuk mempercepat status Kawasan Silokek menjadi Geopark. Untuk mewujudkan geopark ini, diperlukan kebulatan dan kesungguhan tekad serta komitmen yang kuat dan kerjasama sinergis antar pihak yang berkepentingan.

IP mengharapkan kerjasama aktif dan bantuan dari tokoh nasional asal Sijunjung, Syafi’i Ma’arif, agar dapat melakukan pendekatan dan persuasi kepada Presiden atau kementeriaan/lembaga terkait di Pusat guna memaksimalkan peluang percepatan tersebut, serta membawa usulan bantuan anggaran sebesar Rp 400 miliar dari rencana anggaran total pembangunan Kawasan Silokek sebesar kurang lebih Rp 1 triliun.

“Jadi kita akan titip usulan anggaran sebesar Rp 400 miliar untuk Geopark ini,” sebutnya.

Menjawab permintaan itu, Syafi’i Ma’arif di kesempatan yang sama menyatakan akan mengupayakan semaksimal mungkin. Bagi Syafi’i, pembangunan Kawasan Silokek agar dapat ditetapkan sebagai salah satu Geopark Indonesia hingga terdaftar di organisasi dunia sekelas UNESCO merupakan upaya baik dalam rangka menyiapkan warisan berharga bagi tunas-tunas Sijunjung kelak.

“Di kampung saya saja (Sijunjung), begitu banyak potensi yang dapat dimanfaatkan. Usaha kita ini, saya yakin, sangat banyak manfaatnya terutama bagi para anak cucu nantinya.” Pungkasnya.

Sementara itu, Ketua Tim Penyusun Geopark Silokek Febri Annas Ismail mengatakan setelah melalui proses kajian, tak sepenuhnya salah jika dikatakan Kawasan Silokek merupakan yang paling potensial dan unggul dari 9 titik geopark lain di Sumbar. Keunggulan tersebut, ditopang oleh beberapa faktor, antara lain: faktor geologis, faktor adat dan budaya, sejarah bangsa, serta faktor agama.

“Dengan luas kawasan 1.300 km/persegi dan terletak di 2 kecamatan yakni Sijunjung dan Sumpur Kudus, Silokek punya keunggulan geologi, punya kampung adat, punya museum dan perpustakaan Rajo Ibadat, ada lagi Biologi Center yang terletak di daerah Paru,” kata dia.

Febri menguraikan, secara geologis, bebatuan di Kawasan Silokek adalah bebatuan tua berumur kurang lebih 359 juta tahun, terdiri dari kelompok batuan gamping, sedimen, metamorf, dan granit. “Ditambah, sejauh ini kami telah menemukan 18 gua,” ungkapnya.

Mengenai agama, adat, dan budaya, Febri menyebutkan, Sumpur Kudus merupakan daerah di mana Rajo Adat, salah satu dari 4 raja yang menjadi pilar berdirinya Kerajaan Minangkabau, bermukim. Dari Sumpur Kudus pula, sambungnya, eksistensi negara pada masa Pemerintah Darurat Republik Indonesia disiarsebarkan ke dunia.

Tiga faktor itu, disempurnakan dengan alam yang masih relatif asli yang menampung kurang lebih 45 ribu jenis flora dan fauna.

Berpijak pada faktor-faktor inilah kemudian, Febri melanjutkan, Tim mencoba membungkus potensi Silokek dengan konsep konservasi yang memiliki nilai edukasi, kearifan lokal, nilai ekonomi. Ia harap, konsep yang digagas pada akhirnya mampu mendorong tumbuhnya ekonomi masyarakat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement