Ahad 22 Jul 2018 09:09 WIB

Mahfud: Semua Harus Siap Tunggu Panggilan Sejarah

Mahfud mengatakan tidak pernah membahas soal cawapres dengan Jokowi

Anggota Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Mahfud MD
Foto: Republika/Gumanti Awaliyah
Anggota Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Mahfud MD

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD menegaskan, sejauh ini tidak pernah membahas soal calon wakil presiden (cawapres) dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Mahfud mengatakan komunikasi dengan Jokowi selama ini hanya terkait tugasnya sebagai anggota Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP).

"Sampai hari ini, saya tidak pernah bicara pilpres dengan Pak Jokowi, dan Pak Jokowi pun tidak pernah," katanya di Semarang, saat ditanya bursa calon wakil presiden (cawapres) pendamping Jokowi.

Mahfud mengaku komunikasinya dengan Presiden Jokowi selama ini intens, tetapi tidak dalam kerangka Pilpres 2019, melainkan dalam kapasitasnya sebagai anggota Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP). "Karena saya anggota BPIP sering rapat rutin dan bertemu dengan beliau. Saya dulu sebagai pimpinan ormas Islam, saya dulu pimpinan Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) sering diundang dan diskusi bersama," katanya.

Sebagai ahli hukum, sosok kelahiran Sampang, 13 Mei 1957 sering sekali diundang dan dimintai pendapat oleh Presiden Jokowi, termasuk dalam kapasitasnya di berbagai bidang, seperti tokoh Kelompok Cipayung. Namun, ditegaskan Guru Besar Hukum Tata Negara Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta itu bahwa selama ini tidak pernah membahas soal Pilpres ketika bertemu Presiden Jokowi, apalagi berkomunikasi dengan partai politik.

"Apalagi dengan partai, dengan Pak Jokowi saja enggak. Enggak, tanya saja ketua umum partai. Kalau cawapres, saya sungguh-sungguh tidak tahu sampai di mana. Lihat saja perkembangannya kan tinggal tiga minggu lagi," katanya.

Bahkan, ketika ditanya persiapan yang dilakukan ketika ternyata ditunjuk sebagai cawapres mendampingi Jokowi pada Pilpres 2019, Mahfud mengatakan tidak melakukan persiapan apapun karena belum tentu juga dipilih. "Semua rakyat Indonesia harus siap menunggu panggilan sejarah apapun. Tetapi, kalau secara spesifik untuk cawapres, saya tidak melakukan apa-apa karena belum tentu dipilih juga," kata Menteri Pertahanan era Presiden Abdurahman Wahid itu.

Baca juga: Pengamat: Mahfud dan TGB Cocok Jadi Cawapres Jokowi Tapi...

Sebelumnya capres pejawat Joko Widodo (Jokowi) menyebut nama Mahfud MD, Tuan Guru Bajang Zainul Majdi dan Airlangga Hartarto, masuk dalam daftar calon wakil presiden yang akan mendampinginya. Jokowi mengatakan, saat ini nama-nama tersebut tengah digodok oleh parpol koalisi.

"Masukkan, tapi kan harus ngerti kantongnya saya itu kan ga cuma satu," kata Jokowi di Pancoran, Jakarta, Senin (16/7).

Jokowi mengatakan, ia selalu bertemu dengan ketua partai untuk membahas cawapres pendampingnya nanti. "Ya saya terus bertemu dengan ketua-ketua partai hampir setiap hari tapi banyaknya tertutup," ujarnya.

Berbagai usulan bakal cawapres pun diperolehnya dari para ketua partai koalisi pendukung. Namun, ia kembali menegaskan nama-nama cawapres tersebut masih akan digodok.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement