Sabtu 21 Jul 2018 22:31 WIB

Masinton: Caleg Harus Punya Nilai Politik

Selama ini, citra DPR di mata masyarakat masih belum baik.

Rep: Adinda Pryanka/ Red: Ratna Puspita
Anggota Pansus Angket DPR dari PDIP Masinton Pasaribu saat ditemui di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta pada Jumat (9/2).
Foto: Republika/Fauziah Mursid
Anggota Pansus Angket DPR dari PDIP Masinton Pasaribu saat ditemui di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta pada Jumat (9/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Politikus PDIP Masinton Pasaribu berharap para calon anggota legislatif (caleg) yang mendaftar untuk pemilihan legislatif (pileg) 2019 memiliki political value atau nilai politik dalam diri. Nilai ini di antaranya, untuk memperbaiki citra DPR maupun DPRD. 

Menurut Masinton, selama ini, citra DPR di mata masyarakat masih belum baik. Tingkat kepercayaan warga ke legislatif lebih rendah dibanding dengan institusi lain. 

"Penyebabnya, karena belakangan banyak anggota baik di DPR RI maupun Kabupaten/Kota terkena OTT (operasi tangkap tangan) kasus korupsi," tuturnya dalam sebuah diskusi di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (21/7). 

Dengan tingkat kepercayaan rendah tersebut, Masinton heran mengapa masih banyak orang yang justru ingin masuk ke legislatif. Ia berharap, mereka memiliki semangat untuk memperbaiki institusi, tidak menyalahgunakan wewenang dan bisa berjuang sebagai wakil rakyat.

Dalam menjalani tanggung jawab nanti, seorang anggota legislatif harus menanamkan nilai politik dalam dirinya. Jika tidak, Masinton mengatakan, orang tersebut tidak akan mampu membuat perubahan positif untuk rakyat. 

Anggota legislatif juga harus berani bicara untuk mengemukakan pandangannya. Jangan takut untuk dinilai sebagai pencitraan karena senjata seorang anggota DPR adalah pembicaraannya. 

"Berani untuk kritis, termasuk terkait korupsi," kata Masinton yang juga merupakan anggota komisi III DPR ini. 

Masinton pun memberi contoh dirinya yang terbilang aktif dalam mengkritik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Ia tetap berani menyampaikan pandangan bernada kritik apabila lembaga antirasuah itu memang melakukan kesalahan. Meski sempat digertak masyarakat, kritik tersebut harus tetap disampaikan dalam rangka pengawasan. 

Sekjen DPP Partai Perindo Ahmad Rofiq mengatakan, caleg juga tidak semestinya bertumpu pada popularitas semata. Sebab, pemilih untuk pileg 2019 kini sudah semakin cerdas dalam menilai kinerja caleg yang akan menjadi wakilnya kelak di parlemen. 

"Masyarakat semakin independen, mereka tidak lagi melihat caleg itu artis atau siapapun," ujarnya. 

Sikap pemilih ini tidak terlepas dari teknologi yang kian memudahkan masyarakat melihat rekam jejak seorang caleg. Mereka jadi lebih clear untuk melihat dan memilih caleg serta partai yang diinginkan.

Rofiq menilai, mereka yang memiliki basis dan akar rumput kuat akan menang dibanding caleg yang hanya mengandalkan popularitas tanpa pernah berkomunikasi dengan warga.  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement