Jumat 20 Jul 2018 08:26 WIB

PKS Jabar Ragukan Militansi Kader Jika...

PKS sudah mengantongi 9 nama yang telah dipilih.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Agus Yulianto
Ketua Umum DPW PKS Jawa Barat Nur Supriyanto (kiri), didampingi Sekum Abdul Hadi Wijaya.
Foto: Antara/Nova Wahyudi
Ketua Umum DPW PKS Jawa Barat Nur Supriyanto (kiri), didampingi Sekum Abdul Hadi Wijaya.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Ketua DPW PKS Jawa Barat Nur Supriyanto meragukan militansi kader PKS, khususnya di Jabar untuk memenangkan Prabowo Subianto sebagai Capres. Jika, kader PKS tak terpilih sebagai pasangan puncuk pimpinan Partai Gerindra di Pilpres 2019 itu.

Nur mengatakan, meskipun PKS belum menentukan sosok kandidat capres/cawapresnya. Namun, PKS sudah mengantongi 9 nama yang telah dipilih melalui penjaringan dari tingkat bawah. Pihaknya, siap menerima siapapun kader PKS yang ditunjuk menjadi kandidat capres/cawapres.

Menurut Nur, keputusan Capres dan Cawapres itu ranahnya Majelis Syuro dan DPP. Pihaknya, di DPW hanya mengusulkan melalui mekanisme penjaringan dari bawah dan sekarang sudah mengerucut ke 9 nama. 

"Dan yang dari Jabar itu ada Shohibul Iman (Presiden PKS), Kang Aher (mantan gubernur Jabar dua periode), Pak Mardani (Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera), dan lain-lain," ujar Nur di Bandung, Kamis (19/7).

Jika mengamati isu koalisi yang berkembang saat ini, kata Nur, PKS dan Gerindra cenderung tetap solid. Di sisi lain, Gerindra sendiri sudah memutuskan Prabowo Subianto sebagai Capres. Dengan kondisi tersebut, sudah selayaknya Prabowo Subianto bersanding dengan kader PKS di Pilpres 2019.

"Kalau ternyata Pak Prabowo cawapresnya bukan dari kader PKS, kita di DPW Jabar akan tetap sami’na wa atho’na, kami akan taat dan terima. Tapi saya gak yakin kader PKS di Jabar akan all out kerja (memenangkan Prabowo) atau tidak," katanya.

Terlebih, berkaca pada pengalaman di ajang Pilgub Jabar 2018 lalu, seluruh kader PKS di Jabar sudah cukup toleran menerima keputusan pengusungan Sudrajat-Ahmad Syaikhu atas permintaan Gerindra. Hal itu, dibuktikan juga dengan militansi kader PKS di Jabar untuk memenangkan pasangan yang mengusung jargon Asyik itu.

"Padahal, sebelumnya kita sudah sosialisasikan Demiz-Syaikhu (Deddy Mizwar-Ahmad Syaikhu) secara masif," katanya. 

Sehingga, kalau nanti Capres dan Cawapresnya dari koalisi Gerindra-PKS tidak ada kader PKS-nya. "Itu yang saya pesimis kader mau all out lagi apa tidak," katanya. N Arie Lukihardianti

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement