REPUBLIKA.CO.ID, BADUNG, BALI -- Festival Budaya Pertanian Kabupaten Badung, Bali, yang digelar di kawasan Jembatan Tukad Bangkung, Kecamatan Petang, Badung, meraih penghargaan MURI (Museum Rekor-Dunia Indonesia) untuk Pemajangan Ragam Hasil Pertanian Terbanyak di Atas Jembatan.
"Saya berterima kasih atas diberikannya penghargaan dari MURI ini. Kami berharap penghargaan yang diperoleh dapat ditingkatkan lagi hingga ke tingkat dunia," ujar Bupati Badung, Nyoman Giri Prasta, Kamis (19/7).
Dalam pemecahan rekor MURI tersebut, 84 ragam hasil pertanian Badung dipajang di sepanjang jembatan tertinggi di kawasan Asia Tenggara itu. Senior Manager MURI, Yusuf Ngadri, mengatakan, pihaknya mengapresiasi program Pemerintah Kabupaten Badung dalam memajukan sektor pertanian yang telah mendapatkan penghargaan di tingkat nasional.
"Kami telah mencatat sebanyak 8.508 rekor MURI, dan Festival Budaya Pertanian ke-7 ini akan menjadi bagian dari rekor tersebut. Kegiatan ini juga akan tercatat dalam buku MURI pada tahun depan," katanya.
Sementara itu, Ketua Panitia Festival Budaya Pertanian Badung, Putu Oka Swandiana, mengatakan, kegiatan festival itu digelar sebagai media implementasi program nawacita dalam penguatan program prioritas Pola Pembangunan Nasional Semesta Berencana (PPNSB), khususnya di bidang pangan, budaya dan pariwisata.
"Ke depannya, kegiatan festival ini akan dilengkapi dengan konsultan bisnis untuk melengkapi kegiatan yang telah berjalan seperti sekarang ini," katanya.
Ia menjelaskan, kehadiran konsultan bisnis dalam festival pertanian, diharapkan dapat menggarap potensi ekonomi produk pertanian di Kabupaten Badung, sehingga mampu menjadi ikon unggulan dan dapat merambah pasar nasional, bahkan pasar internasional.
Selain pemecahan rekor MURI, kegiatan Festival Budaya Pertanian yang digelar hingga 22 Juli mendatang, menampilkan berbagai kegiatan yang mengangkat potensi pertanian dan perkebunan lokal dengan perpaduan seni dan budaya.
Sejumlah kegiatan tersebut diantaranya adalah, pawai budaya pertanian, lomba mengukir buah, lomba merangkai bunga, dan pameran pertanian yang diikuti oleh pelaku usaha tani dari berbagai daerah. Selain itu, dalam festival tersebut juga dilakukan penandatanganan MoU antara petani dengan pihak ketiga, seperti perbankan dan sektor usaha pertanian.