Kamis 19 Jul 2018 17:06 WIB

SBY Terbahak Saat Disebut Bakal Jadi Penentu Pilpres 2019

Reaksi SBY diungkapkan Rizal Ramli saat menjenguk di RSPAD Jakarta.

Rep: Antara/Farah Nabila Noersativa/ Red: Andri Saubani
Mantan Menko Kemaritiman Rizal Ramli usai menjenguk Ketum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang tengah dirawat di RSPAD Gatot Subroto, Kamis (19/7).
Foto: Republika/Farah Nabila Noersativa
Mantan Menko Kemaritiman Rizal Ramli usai menjenguk Ketum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang tengah dirawat di RSPAD Gatot Subroto, Kamis (19/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tertawa terbahak-bahak saat disebut ekonom Rizal Ramli sebagai tokoh yang menentukan calon presiden alternatif 2019. Reaksi SBY itu diungkapkan Rizal Ramli seusai menjenguk sahabatnya tersebut di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Jakarta, Kamis (19/7) petang.

"Saya katakan kepada pak SBY, jangan-jangan nanti yang menang itu capres alternatif. Nah, siapa capres alternatif, saya bercandain pak SBY, jangan-jangan yang menentukan capres alternatif nanti pak SBY. Ketawa dia ngakak," kata Rizal Ramli seusai menjenguk SBY.

Rizal mengatakan kondisi SBY sudah lebih sehat, wajahnya segar dan sangat ceria. Keduanya sempat berpelukan sebagai sahabat.

"Tadi saya tengok, saya senang karena mukanya segar, ekspresinya juga happy banget, kita berpelukan, cipika-cipiki sama saya, karena memang kita sahabat lama banget sebelum reformasi," ujar Rizal.

Hampir satu jam Rizal berada di dalam RSPAD tempat SBY dirawat. Rizal mengaku sedikit bernostalgia.

Rizal dan SBY pernah menjadi menteri di kabinet Presiden RI keempat Abdurrahman Wahid (Gus Dur), di mana SBY menjabat Menteri Koordinator bidang Politik dan Keamanan, sementara Rizal Ramli menjabat Menteri Koordinator bidang ekonomi, Keuangan dan Industri.  Selain bernostalgia, Rizal mengaku diminta SBY untuk menjelaskan kondisi perekonomian nasional kepada para kader Demokrat yang hadir di RSPAD.

Menurut Rizal, dia yang pernah bekerja sama dengan SBY dalam satu kabinet pada masa kepemerintahan Presiden keempat RI Abdurrachman Wahid (Gus Dur) bercerita bahwa dia dan SBY adalah sahabat lama. Dia menyebut mereka bersama-sama membentuk dwifungsi ABRI.

"Kamilah yang menyusun supaya dwifungsi dihapuskan, dan yang kedua supaya TNI dipisahkan dari Polri walupun semu terlaksana waktu jaman Gus Dur, konsepnya disiapkan sebelum reformasi," tuturnya.

SBY yang juga Ketua Umum Demokrat saat ini tengah dirawat di RSPAD Gatot Subroto sejak Selasa (17/7) malam. Sejumlah tokoh telah datang menjenguk SBY, termasuk Ketum Gerindra Prabowo Subianto pada Rabu (18/7) malam.

Ketua Dewan Pembina Partai Golkar, Aburizal Bakrie turut menjenguk SBY. Aburizal datang beberapa saat usai Presiden ketiga RI BJ Habibie memasuki gedung RSPAD untuk keperluan yang sama.

Menurut Aburizal, SBY yang juga merupakan Ketua Umum Partai Demokrat itu masih belum sembuh. Ia mengatakan SBY menderita sakit infeksi ginjal. "Sakit di ginjal katanya. Infeksi di ginjal. Karena kecapekan barang kali," ujar Aburizal seusai menjenguk SBY pada Kamis (19/7) siang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement