Kamis 19 Jul 2018 16:39 WIB

Bima Arya Temui Anies, Tagih Kesepakatan Kerja Sama

Bima juga menanyakan soal hibah.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Muhammad Hafil
Calon Wali Kota Bogor Bima Arya memantau hasil perolehan hitung cepat di Jalan Pangrango, Bogor, Jawa Barat, Rabu (27/6).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Calon Wali Kota Bogor Bima Arya memantau hasil perolehan hitung cepat di Jalan Pangrango, Bogor, Jawa Barat, Rabu (27/6).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Wali Kota Bogor Bima Arya direncanakan bertemu Gubernur Jakarta Anies Baswedan, Kamis (19/7) sore. Dalam pertemuan di Balai Kota Jakarta, Bima menyebut akan menagih kesepakatan kerjasama antara Jakarta dan Kota Bogor sebagai daerah penyangga.

"Pak Anies mengundang saya untuk serah terima We Love Cities. Pak anies ingin ada serah terima dan berbagi sharing apa efeknya setelah  tahun lalu diberi penghargaan yang sama," ujar Wali Kota Bogor Bima Arya usai acara Verifikasi Kota Layak Anak di Balai Kota Bogor, Kamis (19/7).

Kunjungan ke Jakarta ini dalam rangka memenuhi undangan Anies pascamemenangkan ajang We Love Cities 2018 yang sebelumnya dimiliki Kota Bogor.

Dalam kunjungan tersebut Bima juga akan menyampaikan kerjasama yang belum tuntas terkait penganggaran bantuan DKI Jakarta kepada Kota Bogor. Setelah kunjungan Gubermur Anies awal tahun 2018 ke Bogor, Bima menganggap belum tuntas dan belum ada tindak lanjutnya.

"Ini mau saya tanyakan (hibah). Dulu pak anies menjanjikan akan meningkatkan komitmen itu di beberapa hal. Jangan sampai, pak Anies keburu nyalon presiden atau wakil presiden, komitmennya belum tuntas," ujarnya.

Hal ini disebut berbanding terbalik dengan komitmen gubernur terpilih Jawa Barat Ridwan Kamil. Menurut Bima usai menang dalam Pilkada 2018, RK sudah menyusun anggaran bantuan sebesar Rp 5 miliar untuk Kota Bogor.

"Dari prov Jabar dijanjikan tiga bantuan. Ada dana Rp 5 milar untuk fasilitas publik, rumah kreatif, trus bus wisata. Ini kongkrit. Masa Jakarta nggak?" kata Bima.

Sebelumnya, Gubernur Jakarta Anies Baswedan menyatakan upaya penanganan banjir di Ibukota memasuki babak baru. Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor berencana membuat kolam retensi atau tempat penampungan maupun peresapan air sementara di Kelurahan Cibuluh, Bogor dengan biaya Rp 10 miliar.

Pemprov Jakarta kembali menyalurkan bantuannya setelah dua tahun berturut-turut menolak pengajuan pemerintah daerah di sepanjang aliran Sungai Ciliwung. Bantuan tersebut diakui untuk membantu mengantisipasi banjir akibat luapan sungai tersebut.

"Bagi saya prinsipnya adalah akan kerjakan apapun yang harus dikerjakan untuk menyelamatkan Jakarta dari banjir," kata Anies di Kota Bogor kala itu. Kedatangannya ke Kota Bogor sekaligus meninjau lokasi pembangunan kolam retensi yang rencananya dibiayai dana Bantuan Provinsi DKI 2018.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement