Kamis 19 Jul 2018 16:04 WIB

Banyak Artis Nyaleg, KPU: Biarkan Masyarakat yang Menilai

KPU hanya memastikan caleg artis memenuhi syarat pencalonan.

Rep: Dian Erika Nugraheny/ Red: Andri Saubani
Sejumlah artis hadir untuk pendaftaran bakal calon legislatif di KPU Pusat, Jakarta, Senin (16/7).
Foto: Antara/Puspa Perwitasari
Sejumlah artis hadir untuk pendaftaran bakal calon legislatif di KPU Pusat, Jakarta, Senin (16/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU), Wahyu Setiawan, memberikan tanggapan atas banyaknya jumlah calon anggota legislatif (caleg) dari kalangan artis. Menurutnya, masyarakat lebih berhak menentukan pilihannya terhadap caleg-caleg yang berasal dari kalangan artis ini.

"Kami percaya bahwa parpol tentu sudah mempertimbangkan banyak hal soal pendaftaran artis sebagai caleg ini. Terutama yang terkait rekam jejak si artis itu," ujar Wahyu kepada wartawan di Kantor KPU, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (19/7).

Dia pun menegaskan jika KPU tidak memiliki hak untuk menilai kemampuan personal para artis yang mendaftar sebagai caleg. Sebab, wewenang KPU hanya memastikan bahwa mereka memenuhi syarat pencalonan caleg.

"KPU hanya berwenang memastikan bahwa semua caleg DPR, DPRD provinsi dan DPRD kabupaten/kota memenuhi persyaratan sesuai dengan peraturan peundangan dan PKPU. Pada saatnya nanti, masyarakat yang akan menilai dan akan memilih sesuai hak politiknya," tegas Wahyu.

Sebagaimana diketahui, hampir semua parpol nasional peserta Pemilu 2019 sudah mendaftarkan beberapa artis sebagai caleg dari berbagai daerah pemilihan (dapil). Dari 16 parpol nasional, PDIP dan Partai NasDem menjadi parpol dengan cukup banyak caleg dari kalangan artis.

Direktur Eksekutif Indo Barometer Muhammad Qodari mengatakan, tidak adil ketika banyak partai yang mengusung calon anggota legislatif berlatar belakang artis dipersoalkan. Sebab, ia mengatakan, anggota DPR memang memiliki latar belakang yang beragam.

Qodari mengatakan, memang ada kesan terkait kemampuan dan intelektual artis yang dianggap rendah. “Ya tetapi kan tidak semua artis itu seperti itu. Ya sama saja dengan profesi lain,” kata dia ketika dihubungi Republika, Rabu (18/7).

Qodari juga berpendapat perekrutan artis tidak semata sebagai vote getter, tetapi terkait kemampuannya. Dia tidak menampik ada artis yang hanya direkrut sekadar meramaikan suasana.

Sebab, ia mengatakan kedatangan artis pada sebuah acara akan menjadi magnet untuk mengundang masyarakat untuk datang. “Parpol kan berkepentingan bahwa respons masyarakat itu bagus, positif, dan salah satu indikatornya itu sambutan yang luas setiap kali parpol melakukan kegiatan,” kata dia.

Baca juga: Caleg Artis, Dulu tak Laku Kini Kembali Dijajakan di Pemilu

Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menegaskan PDI Perjuangan (PDIP) merekrut artis menjadi bakal calon anggota legislatif (bacaleg) dengan pertimbangan untuk menguatkan kepribadian bangsa dalam konteks kebudayaan. PDIP juga merasa tidak sembarangan memilih artis.

"PDI Perjuangan tidak asal comot bakal caleg hanya karena memiliki elektoral tinggi. Kalaupun PDI Perjuangan merekrut para artis, mereka bukan sembarangan dipilih, tapi telah menjalani beberapa tahapan proses," kata Hasto Kristiyanto, di kantor DPP PDI Perjuangan, Menteng, Jakarta, Rabu (18/7).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement