REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Dewan Pakar Partai Nasdem Teuku Taufiqulhadi menyatakan partainya tidak pernah menawarkan uang milyaran kepada politikus sekaligus artis, Lucky Hakim, untuk bergabung ke Nasdem dalam pendaftaran calon legislatif (caleg). Dia justru mempertanyakan untuk apa Nasdem berbuat seperti itu.
"Untuk apa ditransfer? Untuk apa? Kami yakin kondisi Nasdem sekarang ini sangat kondusif bagi kita untuk memperbaiki situasi masa depan," ujar dia saat dikonfirmasi, Kamis (19/7).
Menurut Taufiqulhadi, banyak orang yang tertarik bergabung ke Nasdem karena memang ada kenyamanan di dalamnya. Bukan hanya Lucky Hakim, melainkan beberapa artis populer lain juga tertarik bergabung.
Ia menjelaskan kenyamanan itu seperti tidak ada sekat si dalam partai sehingga arus komunikasi berjalan baik. "Pak Surya Paloh itu tidak membangun sekat dengan pengurus lain. Tidak ada sekat antara DPP dan DPD dan dengan DPW dan sebagainya," kata dia.
Karena itu, ia berpendapat, aneh jika partai yang didirikan Surya Paloh ini membayar orang-orang terkenal agar mau bergabung. "Itu situasi yang menurut kita nyaman, maka orang lain melihat dan bergabung. Masa, kami ingin membayar mereka yang bergabung," katanya.
Anggota DPR periode 2009-2014 Fraksi PAN, Lucky Hakim, mendaftar kembali sebagai caleg untuk periode 2019-2024. Kali ini, dia maju menjadi caleg bukan dari jalur PAN, melainkan Nasdem.
Ia mulai menyatakan pindah partai ke NasDem pada awal Mei lalu. Saat itu, Lucky hadir di Sekolah Politik Nasdem setelah memutuskan meninggalkan PAN.
Dia mengatakan sudah resmi hijrah ke Nasdem. "Alhamdulillah saya sudah berpindah partai dari yang lama ke yang baru, yaitu Nasdem," kata Lucky kala itu.
Pada Rabu (17/7) kemarin, Ketum PAN Zulkifli Hasan sempat mempersoalkan manuver sejumlah calon anggota legislatif dari pejawat pada Pemilihan Legislatif 2019. Ini terlihat dari banyaknya kader PAN yang berganti partai saat pendaftaran caleg.
Bahkan, Zulkifli menyebut manuver caleg berganti partai seperti transfer pemain dalam sepakbola. Menurutnya banyak kader PAN yang berganti partai lantaran diiming-imingi uang.
Bahkan, ia mengatakan, itu juga salah satu alasan kader PAN Lucky Hakim pindah menjadi caleg dari Partai Nasdem. "Kalau Lucky transfer Rp 2 miliar dari Rp 5 miliar sudah terima. Rp 5 miliar, tetapi baru terima Rp 2 miliar, dia SMS ke saya. Selain karena PAW ya," ujar Zulkifli.
Bahkan, beredar tangkapan layar atau screenshoot yang diduga memuat percakapan grup whatsapp kader PAN anggota grup terkait tawaran Rp 5 miliar untuk Lucky pindah ke Nasdem. Lucky yang dikonfirmasi membantah pernyataan dalam tangkapan layar yang beredar tersebut. "Saya rasa semua orng bisa membuat screenshot dan saya menyatakan itu tidak benar," ujar Lucky kepada wartawan, Rabu (18/7).