REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Dua bom molotov dilempar orang tidak dikenal ke rumah Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera, di Kelurahan Jati Makmur, Pondok Gede, Kamis (19/7) dini hari. Bom molotov tersebut berbahan botol isi bahan bakar minyak jenis Pertamax.
"Ada dua bom molotov yang satu dilempar dan meledak di halaman dan satu lagi ditemukan di kebun samping rumah," kata menantu korban, Wijaya (29), di Bekasi.
Menurut dia, kejadian itu berlangsung sekitar pukul 03.00 WIB saat rumah yang beralamat di Jalan KH Ahmad Madani Nomor 199D, Jatimakmur, Pondokgede, Jatimakmur, Pondokgede, Kota Bekasi, hanya dihuni oleh seorang asisten rumah tangga keluarga itu. Asisten tersebut adalah Kosasih dan dua putra Mardani yang masih berusia 10 dan 13 tahun.
"Kalau Pak Mardani kebetulan sedang tidak di rumah. Keluarga yang ada di rumah pun tidak mendengar ada ledakan," ujarnya.
Baru sekitar pukul 05.30 WIB, Kosasih membersihkan rumah dan mendapati ada pecahan botol sirup berwarna bening dilengkapi sumbu dan bahan bakar bensin berserakan di halaman rumah. "Pecahan botol itu dikira bekas mainan anak-anak sehingga langsung disapu oleh Kosasih," katanya.
Menurut dia, informasi bahwa serakan botol tersebut merupakan bom molotov datang dari petugas satpam Lembaga Tahfiz Al Quran Iqro Bekasi bernama Prada. "Satpam tersebut sempat curiga saat mendengar suara pecahan botol di rumah mertua saya dan sempat dikejar tapi tidak kena," ujarnya.
Setelah diberitahukan oleh Prada bahwa keluarga Mardani menjadi korban lemparan bom molotov, Wijaya bersama petugas keamanan langsung melakukan penyisihan TKP dan menemukan satu botol lainnya di kebun samping rumah. "Bom yang satunya masih utuh karena belum sempat dilempar. Kita temukan di kebun samping rumah. Menurut polisi, ada campuran Pertamax karena warnanya yang agak biru," katanya.
Pihaknya pun langsung melaporkan insiden itu kepada kepolisian setempat. Polisi telah memasang garis polisi dan mengamankan bukti bom.