Kamis 19 Jul 2018 02:15 WIB

Musim Kemarau, Air Sungai Citarum Berwarna Hitam Pekat

Pekatnya warna air Citarum karena beberapa faktor, termasuk limbah.

Rep: M Fauzi Ridwan/ Red: Friska Yolanda
Sungai Citarum. Saat musim kemarau, air Sungai Citarum berwarna hitam pekat.
Foto: Republika/M Fauzi Ridwan
Sungai Citarum. Saat musim kemarau, air Sungai Citarum berwarna hitam pekat.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Tiga orang pria dewasa tengah duduk di bantaran sungai Citarum di Kampung Jambatan, Desa Margahayu, Kecamatan Margahayu, Kabupaten Bandung yang surut karena musim kemarau. Tepat di depan tempat duduk mereka, sebuah benang memanjang masuk ke dalam air sungai. 

Para lelaki yang merupakan warga setempat sedang memancing di Sungai Citarum. Sekitar pukul 10.30 WIB, di tengah kondisi air sungai yang berwarna hitam pekat, mereka berharap muncul ikan dan memakan umpan.

Salah seorang warga, Sadeli (71) warga Kampung Bojongbuah mengungkapkan memasuki musim kemarau kondisi air sungai Citarum pasti berwarna hitam pekat. Tidak hanya itu, saat malam tiba dan kondisi angin tengah besar. 

Maka bau menyengat dari air sungai sampai ke hidung warga yang tinggal tidak jauh dari bantaran sungai. Sadeli berpikir jika air sungai Citarum berwarna hitam disebabkan limbah pabrik yang dibuang langsung ke sungai.

"Tiap musim kemarau, hitam begini (warna air). Kayaknya dari limbah pabrik. Kalau dari limbah domestik warga mah nggak akan seperti ini (hitam)," ungkapnya saat ditemui di bantaran sungai Citarum, Rabu (18/7). 

Sesekali tiga pria yang asyik memancing tersebut terpaksa turun ke sungai Citarum dan menginjak air Sungai Citarum. "Kalau kena airnya lengket," ujar Sadeli yang sehari-hari beraktivitas di bantaran Sungai Citarum.

Ia menuturkan, beberapa kali sempat menanam kangkung di bantaran sungai Citarum. Untuk kebutuhan menyiram, dirinya mengaku mengunakan air Citarum. Namun, ketika menyiram tanaman, ternyata malah mati.

"Kalau limbah dari masyarakat mah gak akan hitam begini. Ini mah dari pabrik. Bukan hanya ada (pabrik) tapi banyak (yang membuang limbah)," ungkapnya dengan nada kesal. 

Terpisah, Kepala Seksi Penataan Hukum Lingkungan, Dinas Lingkungan Hidup, Kabupaten Bandung, Robby Dewantara mengatakan warna air sungai Citarum yang hitam pekat berasal dari berbagai faktor. Di antaranya, limbah industri, limbah domestik dan sampah.

"Hitam berasal dari berbagai faktor, limbah industri, domestik, dan sampah," ujarnya kepada Republika. Dia mengatakan, di wilayah non industri warna air sungai juga hitam pekat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement