Senin 16 Jul 2018 20:00 WIB

3 Bulan tak Diangkut, Sampah di Pasar Pangalengan Menumpuk

Sejak Mei lalu sampah tidak diangkut

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Dwi Murdaningsih
Sampah plastik. Ilustrasi
Foto: Huffpost
Sampah plastik. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, PANGALENGAN -- Tiga bulan tak diangkut oleh petugas kebersihan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bandung, sampah di Pasar Pangalengan menumpuk di pintu Timur pasar yang dikenal juga sebagai pasar Dengdek. Akibatnya muncul bau menyengat dan pemandangan tidak sedap yang menganggu pedagang yang tengah berjualan dan para konsumen.

Terdapat dua spanduk yang berisi kalimat menyindir pemerintah di sekitar tumpukan sampah tersebut yaitu "Ya Alloh Miskinkan lah pemimpin yang membiarkan sampah jadi sumber penyakit bagi warganya. Amin ya Robbal Alamin. Serta "Kawasan wisata sampah Desa Pangalengan, cukup membawa masker masing masing gratis, Salam Sabilulungan".

Ketua Koperasi Pasar Pangalengan, Asep Saepudin mengatakan sampah yang menumpuk di pasar sudah tiga bulan tidak diangkut oleh petugas kebersihan dari dinas lingkungan hidup. Sementara pemasang spanduk yang menyindir tersebut tidak diketahui.

Namun katanya, pesan yang disampaikan oleh dua spanduk tersebut mewakili keresahan dan kegelisahan para pedagang Pasar Pangalengan warga sekitar pasar. Ia menduga sampah tidak diangkut sengaja agar yang menempati kios lama pindah ke pasar sementara yang telah disiapkan.

"Kami menduga tumpukan sampah sengaja tidak diangkut agar pengisi kios lama pindah ke pasar sementara yang disiapkan Desa Pangalengan. Kurang lebih sampah menumpuk mencapai 50 truk," ujarnya, Senin (16/7).

Menurutnya, sejak Mei lalu sampah tidak diangkut sedangkan retribusi pasar oleh Desa Pangalengan tidak dilakukan. Dirinya menduga sampah tidak diangkut agar

pemilik kios dan pengunjung pasar jijik sehingga tidak mau datang ke pasar lama Pangalengan.

Terpisah, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bandung, Asep Kusumah mengatakan pengelolaan sampah di pasar tersebut merupakan kewenangan desa. Sebab pasar tersebut merupakan milik desa. Sejauh ini, katanya pengelolaan sampah disana berjalan dengan lancar.

Bahkan mereka mempunyai bank sampah dan pengelolaan sampah secara mandiri. Namun, katanya saat ini pihak pengelola akan membersihkan sampah berbarengan dengan pembersihan lapak atau kios yang masih ada. Sebab di area pasar tersebut akan dilaksanakan pembangunan.

"Mereka punya rencana pembersihan sendiri. Tapi tadi Camat sudah rapat dan meminta bantuan ke Dinas Lingkungan Hidup untuk membersihkan sampah. Insyallah Rabu atau Kamis sampah akan dibersihkan," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement