Rabu 29 Jan 2020 14:29 WIB

Puluhan Ton Sampah Menumpuk di Pantai Padang Setelah Hujan

Puluhan ton sampah akan dibuang ke TPA Air Dingin, Padang.

Sejumlah warga mengambil sampah yang bertumpuk di kawasan Pantai Muaro Lasak, Padang, Sumatera Barat, Rabu (29/1/2020).
Foto: Muhammad Arif Pribadi/ANTARA FOTO
Sejumlah warga mengambil sampah yang bertumpuk di kawasan Pantai Muaro Lasak, Padang, Sumatera Barat, Rabu (29/1/2020).

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Puluhan ton sampah menumpuk di kawasan Pantai Muaro Lasak, Rimbo Kaluang, Kecamatan Padang Barat, Kota Padang, Sumatra Barat setelah diguyur hujan deras, Selasa malam (28/1). Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Padang Mairizon mengatakan puluhan ton sampah yang menumpuk tersebut akan dibersihkan dan dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Air Dingin, Padang.

Menurut dia, puluhan ton sampah tersebut merupakan akumulasi sampah berasal dari hulu sungai yang sampai ke hilir. Kemudian saat curah hujan tinggi air laut akan memuntahkan tumpukan sampah ke pinggir pantai.

Baca Juga

"Pembersihan sampah selalu rutin dilakukan setelah hujan deras turun di wilayah Kota Padang," kata dia yang ikut mengawasi pembersihan sampah di Pantai Muaro Lasak, Padang, Rabu (29/1).

Selain DLH Kota Padang pembersihan sampah tersebut juga dilakukan oleh Dinas Pariwisata dan Dinas PUPR Kota Padang. Ia juga mengatakan tumpukan sampah di pinggir pantai menunjukkan kesadaran masyarakat Kota Padang dalam menjaga lingkungan masih rendah.

Ia berharap masyarakat kota Padang tidak lagi membuang sampah ke sungai karena akan merusak lingkungan hidup. "Karena itu, peran masyarakat dibutuhkan dalam menjaga lingkungan. Salah satunya tidak membuang sampah sembarangan," kata dia.

Ia menyebutkan sampah yang menumpuk di pinggiran pantai Muaro Lasak lebih banyak berasal dari sampah domestik berupa kaleng bekas, botol plastik bekas, piring, bantal bekas dan lain sebagainya. Salah seorang pemulung di kawasan Pantai Muaro Lasak Armadaipa (35) memanfaatkan kesempatan tersebut dan memilih sejumlah botol plastik bekas yang tertumpuk.

"Biasanya kami mendapatkan 10 sampai 15 kilogram botol plastik di sini dan nanti akan dijual Rp 2.000 per kilogramnya," kata dia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement