REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal Partai NasDem, Johnny G Plate, mengatakan sampai saat ini Joko Widodo (Jokowi) belum menyebut nama Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dalam daftar calon wakil presiden (cawapres). Dia mengatakan parpol koalisi pendukung Jokowi masih membuka kesempatan bagi Demokrat untuk bergabung bersama mereka.
"Sampai saat ini, Pak Jokowi belum bilang nama itu (AHY) ada di kantongnya. Saya tidak bilang belum ada, tapi beliau belum ngomong," ujar Johnny kepada wartawan usai mendaftarkan caleg di Kantor KPU, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (16/7).
Meski demikian, dia menyebut masih ada peluang yang besar bagi Partai Demokrat untuk bisa bergabung dengan koalisi pendukung Jokowi. Jika Demokrat ingin bersama-sama menentukan siapa calon pemimpin negeri ini, maka tetap bisa memberikan masukan.
"Kami cair, kami buka seluas-luasnya kesempatan untuk bergabung sebab tidak ada hambatan yang bersifat prinsip," tegasnya.
Johnny menambahkan, saat ini baru empat nama yang disebut oleh Jokowi sebagai kandidat cawapres. Keempatnya yakni Mahfud MD, Airlangga Hartarto, Muhaimin Iskandar dan Tuan Guru Bajang Zainul Majdi.
Baca juga: Demokrat Bisa Jokowi, Bisa Prabowo, dan tidak Keduanya
Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Hinca Panjaitan menyebut, sikap Demokrat saat ini masih terbuka tiga opsi saat ditanyai kecenderungan dukungan Partai Demokrat antara dua koalisi Jokowi dengan Prabowo. "Posisi demokrat tetap tiga, bisa ke Jokowi bisa ke Prabowo, bisa tidak Jokowi tidak prabowo," kata Hinca.
Hinca juga menyebut partainya tetap menginginkan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai calon wakil presiden (cawapres) meskipun itu bukan harga mati bagi Partai Demokrat. "Mana ada harga mati, segala sesuatunya kan semua kader semua partai menjual kadernya realitas politik akan menjadi ujungnya kapan realisasi politik, paling lambat 10 Agustus," ungkap anggota Komisi III DPR itu.
Sementara, dari kubu Jokowi, bakal calon pejawat itu mengatakan sudah memiliki sejumlah nama pendamping. Jokowi pun mengaku di antara nama tersebut yang masih digodok bersama dengan partai koalisinya yakni Mahfud MD, Tuan Guru Bajang Zainul Majdi, serta Airlangga Hartarto.
Hal ini disampaikan Jokowi kepada awak media usai menghadiri Kuliah Umum Akademi Bela Negara Nasdem. Sejumlah ketua partai pun ikut menghadiri acara ini, begitu pula para tokoh lainnya termasuk Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, anggota BPIP Mahfud MD, serta Gubernur NTB Tuan Guru Bajang Zainul Majdi.
Baca juga: Para Kandidat Bakal Cawapres Hadiri Kuliah Umum Jokowi