Senin 16 Jul 2018 19:33 WIB

Plakat 'Kantor Polisi Bersama' Dibawa Langsung dari Cina

Kapolda menegaskan tidak ada kerja sama antara Polres Ketapang dan polisi Cina.

Kapolres Baru Ketapang, Kalimantan Barat resmi dilantik di Mapolda Kalimantan Barat, Senin (16/7) pagi. Sunario dicopot lantaran kontroversi plakat Kantor Polisi Bersama Indonesia Tiongkok yang viral di media sosial dan media massa. AKBP Sunario (paling kiri) yang sebelumnya merupakan Kapolres Ketapang digantikan oleh AKBP Yury Nurhidayat.
Foto: Republika/Arif Satrio Nugroho
Kapolres Baru Ketapang, Kalimantan Barat resmi dilantik di Mapolda Kalimantan Barat, Senin (16/7) pagi. Sunario dicopot lantaran kontroversi plakat Kantor Polisi Bersama Indonesia Tiongkok yang viral di media sosial dan media massa. AKBP Sunario (paling kiri) yang sebelumnya merupakan Kapolres Ketapang digantikan oleh AKBP Yury Nurhidayat.

REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK -- Kapolda Kalimantan Barat, Irjen (Pol) Didi Haryono menyatakan, tidak ada kerja sama antara Polres Ketapang dengan pihak perwakilan Biro Keamanan Publik Republik Rakyat Tiongkok, Provinsi Jiangsu Resor Suzho. Plakat yang ditulis 'Kantor Polisi Bersama' itu dibawa langsung dari Cina.

"Kami sudah mengklarifikasi, bahwa tidak ada peresmian plat kantor polisi bersama antara Polres Ketapang dan polisi Cina. Dan kedatangan pihak Cina ke Ketapang dalam rangka melihat warga negaranya yang bekerja di Ketapang," kata Didi Haryono seusai melakukan rapat tertutup dengan Komisi I DPRD Kalbar di Pontianak, Senin (16/7).

Ia menjelaskan, untuk plakat tersebut sudah diamankan dan dalam perjalanan dari Polres Ketapang ke Polda Kalbar. "Plakat tersebut mereka bawa dari Cina ke Ketapang, dan setelah sampai di sana (Ketapang) lalu difoto-foto, padahal pelaksanaannya (kerja sama antara Polres Ketapang dengan polisi Cina) tidak ada," ujar Kapolda Kalbar.

Ia menambahkan, hingga saat ini untuk hasil pemeriksaan internal dari Propam Polda Kalbar terhadap AKBP Sunario masih belum ada.

photo
Plakat kantor polisi bersama yang viral di media sosial.

Koordinator Komisi I DPRD Kalbar, Suma Jeni mengatakan, hari ini pihaknya menerima klarifikasi dari Kapolda Kalbar, terhadap kasus viralnya di media sosial terkait plakat kantor polisi bersama antara Polres Ketapang dan pihak polisi RRT di Ketapang.

"Beliau mengatakan (Kapolda Kalbar) mengatakan tidak ada kerja sama antara pihak Polres Ketapang dengan polisi Cina, dan hal itu terjadi murni 'kecelakaan' administrasi oleh AKBP Sunario karena tidak melaporkan ke atasannya terkait kunjungan polisi RRT tersebut," katanya.

Baca Juga: Ini Klarifikasi Soal Kantor Polisi Bersama RI dan Cina.

Semestinya AKBP Sunario melaporkan kepada atasannya. Kemudian kabar nama-nama jalan di lingkungan perusahaan tersebut dengan nama-nama dari Cina juga tidak benar "Itu hoaks," katanya. Sebelumnya, AKBP Sunario dicopot dari jabatan Kapolresta Ketapang dalam rangka menjalani pemeriksaan dugaan kasus kantor polisi bersama antara Polres Ketapang dengan perwakilan Biro Keamanan Publik Cina, Provinsi Jiangsu Resor Suzho.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement