Senin 16 Jul 2018 14:02 WIB

Kapolri: Terduga Teroris di Kaliurang Kelompok JAK

Kapolri mengatakan tiga terduga teroris yang tewas di Kaliurang, Yogya, anggota JAK.

Rep: Arif Satrio Nugroho/ Red: Bayu Hermawan
Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian.
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian mengatakan, tiga terduga teroris yang tewas dalam baku tembak dengan Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror di Kaliurang, Yogyakarta, merupakan kelompok Jamaah Ansharut Khilafah (JAK). Tito menekankan pihaknya telah mengantisipasi seluruh gerakan kelompok teroris tersebut.

"Kalau yang di Yogya (terduga teroris) itu terkait dengan JAK," kata Tito, Senin (16/7).

JAK sendiri merupakan kelompok yang memiliki hubungan dengan Jemaah Ansharut Daulah (JAD). Dua jaringan tersebut selalu memberikan dukungan ketika melancarkan aksi terornya. "Kami akan kembangkan, kami sudah tahu jaringannya," ujar Tito.

Di sisi lain, terkait dengan kejadian teror yang terjadi di Mapolres Indramayu, Jawa Barat. Tito menyatakan pelaku merupakan kelompok dari JAD.  Tito menekankan kepada masyarakat untuk tidak perlu khawatir dengan adanya potensi aksi teror lainnya. Tito mengklaim, jajaranya telah mengantisipasi seluruh gerakan kelompok teroris di Indonesia.

"Masyarakat jangan khawatir kami akan tangani," ucap Tito.

Baca juga: Tiga Teroris Meninggal dan Dua Petugas Terluka di Kaliurang

Detasemen Khusus 88 Antiteror  88 terlibat baku tembak dengan empat orang terduga teroris di Kilometer 9 Jalan Kaliurang, Yogyakarta, Sabtu 14 Juli 2018. Dalam operasi penindakan itu, tiga terduga teroris meninggal dunia lantaran ditembak petugas, satu diantaranya berhasil melarikan diri. Sementara itu, akibat kejadian tersebut, satu petugas kepolisian menjadi korban lantaran terkena bacokan dibagian punggung.

"Ketiga terduga teroris jenazahnya dibawa ke RS Bhayangkara Jogya," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Mabes Polri Brigadir Jenderal Polisi Mohammad Iqbal, Sabtu (14/7).

Iqbal mengungkapkan, ketiga terduga teroris itu melakukan perlawanan dan penyerangan menggunakan senjata tajam jenis parang dan senjata api terhadap petugas. Iqbal menyebutkan, bahwa perlawanan yang dilakukan terduga teroris itu membahayakan nyawa petugas dan masyarakat sehingga polisi mengambil tindakan tegas dan terukur yang mengakibatkan ketiga pelaku tewas.

Iqbal menambahkan, bahwa dua anggota Densus 88 Antiteror Mabes Polri mengalami luka pada bagian tangan akibat serangan terduga teroris. Dari tangan pelaku, polisi menyita barang bukti berupa empat bilah parang, sepucuk senjata api jenis revolver, dan amunisi peluru tajam.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement