Senin 16 Jul 2018 08:31 WIB

Pengamat: Jokowi Terkesan Mengistimewakan Cak Imin

Pengamat menilai parpol lain bisa cemburu karena Jokowi terkesan mengistimewakan PKB.

Koordinator Sinergi Masyarakat untuk Demokrasi Indonesia (Sigma), Said Salahudin
Foto: bawaslu.go.id
Koordinator Sinergi Masyarakat untuk Demokrasi Indonesia (Sigma), Said Salahudin

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat politik dari Sinergi Masyarakat untuk Demokrasi Indonesia (SIGMA), Said Salahudin menilai keistimewaan yang diberikan Joko Widodo (Jokowi) kepada Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar bisa memunculkan kecemburuan bagi parpol pendukung yang lain. Sebab dari lima nama bakal cawapres, Jokowi secara langsung menyebut salah satunya adalah Muhaimin Iskandar.

"Keistimewaan yang diberikan Jokowi kepada PKB itu boleh jadi diam-diam memunculkan kecemburuan bagi parpol pendukung yang lain," kata Said di Jakarta, Ahad (16/7).

Said menilai penyebutan nama Muhaimin Iskandar atau Cak Imin oleh Jokowi sebagai salah satu dari lima kandidat calon Wakil Presiden (cawapres) pendampingnya menempatkan PKB sebagai parpol paling spesial di antara parpol pendukung Jokowi yang lain. "Walaupun belum benar-benar pasti ditunjuk sebagai cawapres, tetapi penyebutan nama Muhaimin secara langsung oleh Jokowi tentu punya makna politis tersendiri," ucapnya.

Lantaran baru Cak Imi satu-satunya orang yang disebut namanya secara langsung oleh Jokowi, maka hanya dia-lah yang sementara ini bisa disebut sebagai cawapres resmi Jokowi. "Sebab empat yang lain kan masih rahasia. Belum disebutkan namanya oleh Presiden Jokowi," ujar Direktur SIGMA ini.

Jadi, lanjut dia, PKB boleh saja berbangga. Walaupun masih bersifat sementara, tetapi status Cak Imin sebagai cawapres itu menjadi anugerah bagi PKB yang tidak didapatkan oleh parpol pendukung Jokowi lainnya. Apalagi, kata dia, Jokowi mengatakan daftar cawapresnya sekarang ini sudah mengerucut menjadi lima nama. Itu artinya, selain Muhaimin, tersisa empat nama lagi. Di antara yang empat itu disebut-sebut ada juga nama tokoh dari luar parpol.

"Ini menandakan peluang yang dimiliki oleh Partai Golkar, PPP, NasDem, Hanura, dan parpol yang lain untuk menempatkan kadernya sebagai pendamping Jokowi menjadi semakin sempit oleh karena sudah ada nama Muhaimin dan nama tokoh lain dari unsur non-parpol dalam daftar yang lima itu," tutur Said Salahudin.

Baca juga: Presiden Sebut Cak Imin Termasuk Pilihan Cawapres

Sebelumnya Presiden RI Joko Widodo menyebut Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar atau Cak Imin termasuk dalam pilihan sebagai calon wakil presiden.

"Saya harus ngomong apa adanya, salah satu nama itu adalah Pak Muhaimin Iskandar," kata Presiden seusai meninjau arena olahraga dayung bersama Cak Imin, di Jakabaring Sport City, Sabtu (14/7). Presiden menjelaskan bahwa dirinya masih menimbang salah satu dari lima tokoh yang akan mendampinginya sebagai wakil presiden pada Pilpres 2019.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement