Sabtu 14 Jul 2018 22:39 WIB

Terduga Teroris di Kaliurang Bajak Truk dan Sandera Warga

Pelaku sempat mengalungkan celurit ke leher korban.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Esthi Maharani
 truk yang sempat dibajak terduga teroris di Jalan Kaliurang, Sabtu (14/7).
Foto: Wahyu Suryana / Republika
truk yang sempat dibajak terduga teroris di Jalan Kaliurang, Sabtu (14/7).

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Densus 88 berhasil melumpuhkan tiga orang teroris yang berada di Jalan Kaliurang Km 9, Sleman, Yogyakarta pada Sabtu (14/7) malam. Dari keterangan beberapa saksi, sebelum terjadinya baku tembak antara terduga teroris dan petugas, sempat terjadi pembajakan satu unit truk. Bahkan, pelaku sempat melakukan penyanderaan kepada seorang warga menggunakan celurit.

Peristiwa itu terjadi Sabtu (14/7) di RT 1, RW 44, Gondangan, Sardonoharjo, Ngaglik, Kabupaten Sleman, DIY. Lokasinya merupakan satu gang berukuran satu mobil yang tidak jauh dari lokasi penembakan.

Giworo (36), kakak ipar dari korban penyanderaan mengungkapkan, kejadian itu berawal dari suara-suara ribut yang terdengar dari luar. Setelah dilihat, ternyata ada truk yang masuk ke gang rumah kakaknya.

Kakak dari Giworo, Amboro (42) dan istrinya, Sulis Khusnul Khatimah (35), yang melihat itu sempat mengira kejadian itu merupakan tabrak lari. Pasalnya, supir truk sempat melarikan diri ke arah barat.

"Dikira tabrak lari, dikejar, sampai sana ada teroris itu, bawa celurit ke luar," kata Giworo kepada awak media, Sabtu (14/7) malam.

photo
Truk yang sempat dibajak terduga teroris di Jalan Kaliurang, Sabtu (14/7). (Wahyu Suryana / Republika)

Pelaku, lanjut Giworo, kemudian menghampiri istri kakaknya, dan melakukan penyanderaan menggunakan senjata tajam celurit yang ada di tangannya. Pelaku sempat mengalungkan celurit ke leher korban.

Korban yang panik sempat berontak dan berhasil memberikan perlawanan, dan berusaha melarikan diri. Kejadian itu membuat Sulis terjatuh, dan mengalami sejumlah luka-luka.

Usai terjatuh, korban meminta tolong dan tidak lama berselang dihampiri dua orang berpakaian sipil. Kemudian, dua orang yang diduga Polisi langsung menyelamatkan Sulis.

"Langsung diselamatkan, mereka pakaian sipil, kayak pakaian preman gitu," ujar Giworo.

Penuturan kaka iparnya, saat mengalungkan celurit itu pelaku sempat menanyakan keberadaan orang yang menggunakan motor. Keluarga menduga orang yang dicari merupakan komplotan pelaku. Menurut Giworo, pelaku menggunakan bahasa Indonesia, bukan bahasa daerah atau bahasa Jawa. Dari perawakannya, ia berpendapat kalau pelaku tampak tidak terlalu tua.

Setelah dikepung petugas (Polisi atau Densus), warga yang ada di lokasi diminta menjauh. Sedangkan, Sulis sempat dibawa ke tempat futsal, yang berada di utara tidak jauh dari gang rumahnya.

"Tidak tahu sempat masuk ke rumah atau tidak, soalnya menyelamatkan itu (Sulis)," kata Giworo.

Dari tempat kejadian, masih terdapat truk berwarna kuning berplat AB yang menabrak sebuah bangunan. Lokasinya sekitar 100 meter dari pintu masuk gang yang tepat berada di pinggir Jalan Kaliurang.

Selain itu, mobil Karimun merah milik Amboro, suami korban, mengalami bolong seperti bekas tembakan. Ada pula pecahan-pecahan kaca dari rumah tetangga Amboro, yang diduga sempat ditabrak truk yang dibajak pelaku.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement