Jumat 13 Jul 2018 19:42 WIB

OSO: Cawapres Turun dari Langit Kek, Itu Urusan Jokowi

OSO menegaskan Hanura berkepentingan mendukung Jokowi sebagai capres.

Oesman Sapta Odang
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Oesman Sapta Odang

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang (OSO) menegaskan, partainya tidak mempermasalahkan latar belakang tokoh yang dipilih Joko Widodo (Jokowi) sebagai calon wakil presiden (cawapres). OSO mengatakan Hanura tidak peduli siapapun yang jadi cawapres, karena partainya sudah bulat dukung Jokowi sebagai capres.

"Mau nonpartai kek, orang partai kek, orang turun dari langit kek, itu urusan Pak Jokowi," ujar OSO seusai menerima Komisioner Bawaslu RI di Kantor DPP Hanura, di Jakarta, Jumat, untuk mendengarkan sosialisasi pengawasan Pemilu 2019.

Belakangan ini muncul usulan agar cawapres Jokowi berasal dari luar partai koalisi saja, mengingat hampir seluruh partai koalisi mengusulkan kadernya menjadi pendamping Jokowi. Beberapa nama yang muncul antara lain, Ketua Umum MUI Ma'ruf Amin, mantan Ketua MK Mahfud MD, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Kepala Kantor Staf Presiden Jenderal TNI (Purn) Moeldoko, hingga Gubernur NTB yang juga anggota Majelis Tinggi Demokrat Zainul Majdi atau Tuan Guru Bajang.

OSO menyatakan tidak peduli siapapun dari nama-nama itu atau nama lain yang kelak ditunjuk Jokowi menjadi cawapres pendampingnya. Menurut OSO, kepentingan Hanura adalah mendukung secara bulat Jokowi sebagai Capres.

"Kita enggak perlu ada komunikasi politik. Komunikasi politik Hanura adalah kepada capres yang kita dukung yaitu Pak Jokowi. Jokowi adalah Presiden dunia yang diakui oleh negara lain sebagai presiden yang bersih, tidak ada masalah siapapun wakilnya akan kita dukung," jelasnya.

Baca juga: Politikus Nasdem: Lebih Baik Cawapres Jokowi dari Nonparpol

Sebelumnya, anggota Dewan Pakar Partai Nasdem Taufiqulhadi menilai sebaiknya calon wakil presidem yang akan mendampingi Joko Widodo bukan dari partai politik. Hal ini kata Taufiqulhadi untuk menjaga soliditas koalisi di poros Jokowi.

"Itu lebih baik untuk menjaga soliditas koalisi. Saya berharap parpol tidak perlu memasukkan kadernya menjadi cawapres. Itu lebih baik dan akan membangun sebuah situasi yang mendukung kebersamaan," ujar Taufiqulhadi di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (11/7).

Menurutnya, dengan dipilihnya cawapres non partai politik, tidak akan ada partai politik yang merasa mengambil keuntungan dalam situasi tertentu. "Saya berpikir, jangan ada hasrat berlebihan menempatkan kader menjadi wakil dari parpol untuk menjadi cawapres," ujar Taufiqulhadi.

Baca juga: Jokowi: Nama Bakal Cawapres Mengerucut Jadi Lima

Sementara, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan, nama bakal calon wakil presiden (cawapres) yang akan mendampinginya dalam Pilpres 2019 semakin mengerucut. Jokowi mengatakan, saat ini nama-nama tersebut masih digodok bersama parpol-parpol pendukungnya.

"Dari sepuluh nama mengerucut ke lima," ujar Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Rabu (11/7).

Saat ini, lanjutnya, nama bakal cawapresnya tersebut masih dalam tahap penggodokan bersama dengan partai-partai pendukungnya. Saat ditanya lebih detail nama-nama kelima tokoh yang tengah digodoknya tersebut, Jokowi pun enggan membeberkannya.

Jokowi mengatakan, nama calon pendampingnya tersebut akan diumumkan pada waktu yang tepat. Jokowi pun menyebut bakal cawapresnya tersebut bisa berasal dari berbagai kalangan, baik dari partai maupun nonpartai, profesional, masyarakat sipil, bahkan TNI ataupun Polri.

"Yang namanya digodok itu pasti nunggu biar matang. Kalau digodok belum matang terus dikeluarkan, itu menjadi setengah matang. Biar matang dulu, nanti akan kami sampaikan pada saat yang tepat," katanya menjelaskan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement